JAKARTA (voa-islam.com) - James Riyadi anak Mochtar Riyadi, pemilik Lippo, menjadi tokoh penting, bukan hanya keberhasilannya mendekati Gedung Putih di zamannya Bill Clinton, tetapi pendeta evengelis yang sangat erat dengan Pendeta Pat Robertson, dan sangat benci terhadap Islam, sekarang gigih berjuang ingin menjadikan Indonesia, sebagai negeri Kristen.
James Riyadi dengan menggunakan 'kedok' Rumah Sakit Siloam, dan dikenal dengan PT Siloam International Hospitals Tbk menyiapkan dana sekitar US$ 100 juta setiap tahun untuk pembangunan Rumah Sakit baru di Indonesia, tujuannya ingin memperluas pengaruh Kristen di Indonesia.
Sekilas dengan langkah pembangunan Rumah Sakit Siloam tentu saja kita akan mengapresiasi, jika tidak ada muatan politisnya. Jika semata-mata untuk tujuan bisnis dan sosial. Tetapi, James Riyadi dengan membangun rumah sakit itu,memiliki tujuan yang lebih besar, mengubah Indonesia menjadi negeri Kristen.
Tentu, jika tidak motif kepentingan agama, dijamin tidak ada rakyat yang keberatan jika James Riady membangun 6-8 Rumah Sakit di Indonesia pada setiap tahunnya. Sungguh mulia. Namun menjadi pertanyaan besar dan menimbulkan kecurigaan, jika pembangunan Rumah Sakit Siloam itu patut diduga ada misi kristenisasi.
Tahun ini, James Riady membangun Rumah Sakit Siloam di Padang, Sumbar dan Gorontalo. Dua provinsi yang dikenal sebagai basis Islam di Indonesia.
Di Padang, rencana pembangunan RS Siloam ditolak keras oleh rakyat Minang. Di Gorontalo, belum diketahui bagaimana sikap rakyat Gorontalo. Jika Rumah Sakit Siloam bukan milik James Riady, tentu tidak akan menimbulkan reaksi keras dan kecurigaan besar dari Muslim setempat.
Namun, karena Rumah Sakit Siloam adalah milik James Riady yang dikenal luas sebagai misionaris kristen avangelis fundamental, rakyat menjadi marah. James Riyadi dengan menggunakan kedok 'Rumah Sakit' Siloam melakukan gerakan kristenisasi terhadap Muslim Indonesia.
Sejak memeluk agama kristen evangelis di bawah bimbingan tokoh utama levangelis Pat Robertson yang sangat anti Islam, James layak diwaspadai.
Perhatikan saja di semua lokasi property Lippo Grup di Indonesia, dapat dipastikan menjadi pusat kristenisasi evangelis Indonesia.
Kita belum menemukan, sarana ibadah agama lain, selain gereja evangelis di semua kompleks Lippo Land di Indonesia. Namun kita akan sangat mudah menemukan gereja evangelis besar, bahkan sangat besar di setiap kompleks Lippo Property. Ada apakah?
Sejak memeluk agama kristen evangelis tahun 1990, James Riady sudah bertekad akan melakukan kristenisasi evangelis di Indonesia. Dia pernah berucap, "... adalah merupakan tantangan terbesar bagi saya untuk meraih kesuksesan besar dengan melakukan kristenisasi di Indonesia”, ujar James.
Muslim Indonesia tidak akan menaruh kecurigaan besar terhadap James Riady, jika dia bukanlah ‘successor’ Pat Robertson yang sangat anti Islam. Ratusan statement Pat Robetson yang menghina, menghujat, caci maki, memfitnah Islam dan Muslim sudah menjadi fakta dunia.
Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, inilah tekad James Riady menjalankan misionaris dan kristenisasinya.
Pat Robertson tokoh evangelis AS pernah mengatakan Islam itu lebih keji dan biadab dibandingkan NAZI. Pat Robertson mengatakan wanita muslim adalah manusia yang paling dungu sedunia. Korban kebiadaban ajaran Islam yang sesat. Pat Robertson mengatakan bahwa Islam itu bukan agama. Hanya organisasi dan ajaran dungu yang dipercaya orang bodoh sebagai sebuah agama.
Sekarang James Riyadi menjadi tokoh penting dibelakang Jokowi, dan berjuang memenangkan Jokowi menjadi presiden mendatang, pasca 2014.
Dua keuntungan sekaligus yang akan dicapai oleh James Riyadi, Jokowi menjadi presiden dengan demikian penguasaan terhadap Indonesia menjadi sempurna, secara ekonomi dan politik, dan ibukota negara DKI Jakarta akan dipegang oleh Ahok.
Inilah yang akan diperjuangkan oleh James Riyadi. Ibukota Jakarta berada kendali Cina, dan sekaligus memberikan ruang yang lebih besar, bukan hanya penguasaan ekonomi dan politik, tetapi penyebaran agama Kristen-Evengelis di Indonesia. (tm/afgh/voa-islam.com)