WASHINGTON (voa-islam.com) - Salah satu jaringan apotek terbesar di Amerika Serikat, CVS Caremark, mengatakan mereka tidak akan lagi menjual rokok mulai Oktober tahun ini, Rabu, 5/2/2014.
Kepala eksekutif CVS Caremark, Larry Merlo, mengatakan tidak selayaknya rokok dan layanan kesehatan dijual di satu atap. "Menghentikan penjualan rokok adalah keniscayaan. Kami ingin membantu pelanggan kami agar kesehatan mereka selalu terjaga," kata Merlo. "Intinya adalah penjualan rokok sebenarnya tidak sesuai dengan misi kami," tegas Merlo.
Jaringan apotek ini mengatakan keputusan menghentikan penjualan rokok akan menyebabkan perusahaan merugi sekitar US$2 miliar per tahun, namun kerugian ini akan tertutup oleh penerimaan dari penjualan produk-produk kesehatan.
Presiden Barack Obama mengatakan langkah CVS Caremark akan membantu meningkatkan kualitas kesehatan rakyat Amerika. Presiden Obama mengucapkan selamat atas prakarsa jaringan apotek ini dalam memulai kampanye nasional yang ditujukan membantu menghentikan kebiasaan merokok orang-orang di Amerika.
"Sebagai salah satu jaringan apotek terbesar di Amerika, CVS Caremark sudah menunjukkan contoh yang sangat luar biasa," kata Obama.
Obama, yang pernah dikenal sebagai perokok, juga mengatakan pemerintah akan meningkatkan upaya mengurangi kematian akibat merokok dan bertekad memangkas biaya layanan kesehatan.
Dibagian lain, Pemerintah Inggris akan mengeluarkan peraturan baru untuk melarang penjualan rokok elektronik ke remaja di bawah usia 18 tahun di wilayah England, tidak termasuk Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
Langkah ini diambil atas dasar kekhawatiran bahwa rokok elektronik mungkin bisa mengenalkan remaja ke nikotin sehingga kemungkinan akan ada banyak remaja yang memilih merokok.
Rokok eletronik sebelumnya dianggap lebih aman dibanding rokok tembakau, tetapi rokok elektronik ternyata bukan tanpa risiko.
Selain itu hingga saat ini belum diketahui dampak buruk jangka panjang dari rokok elektronik. Semula rokok elektronik dikembangkan untuk membantu perokok berhenti melakukan kebiasaannya. Diperkirakan sebanyak 1,3 juta orang di wilayah Inggris menggunakan rokok elektronik.
"Kita harus melakukan semua hal yang bisa ditempuh untuk membantu anak-anak menjalani hidup sehat," kata seorang pejabat Departemen Kesehatan, Jane Ellison.
Berdasarkan peraturan baru, orang dewasa juga akan dilarang menjual rokok biasa kepada remaja di bawah umur 18 tahun.
Hal ini dilakukan setelah data Departemen Kesehatan menunjukkan sekitar 41% anak berusia 15 tahun yang merokok biasanya membeli rokok dari orang lain, bukan dari toko.
Sementar itu, Indonesia merupakan negara yang penduduknya nomor tiga di Asia Tenggara, pedngkomsumsi (penghisap) rokok. Ini sangat luar biasa. Dengan jumlah penduduk 250 juta, dan sebagian besar mereka mengisap rokok atau mengkonsumsi rokok, maka Indonesia merupakan ‘surga’ bagi para pembisnis dibidang rokok.
Gudang Garam saja, di tahun 2011, keuntungannya mencapai Rp 4,11 triiun. Belum lagi perusahaan rokok seperti Sampoerno, yang sekarang dibeli olen konglomerat Yahudi, Philips Morris, assetnya sudah mencapai diatas Rp 20 triliun. Philip Morris juga sudah melakukan ancang-ancang membuka rokok elektrik.
Kalangan umat Islam merupakan pengkonsumsi rokok terbesar, bahkan dikalangan Nahdhiyyin (NU), para kiainya menjadi ‘tauladan’ dalam bab menghisap rokok. Mereka umumnya menjadi 'ahli hisab' rokok.
Mereka juga mendirikan pabrik rokok yang diberi merk “Tali Sapu Jagad” yang merupakan lambang NU. Yaitu bola dunia yang diikat oleh tali. Setiap hari umat Islam membuang dan membakar uangnya untuk rokok, dan semuanya mubazir, dan yang untung orang kafir dan yahudi. (dbs/afgh/voa-islam.com)