PADANG (voa-islam.com) - Sungguh sangat luar biasa. Usaha James Riyadi mengembangkan agama Kristen, bahkan Sumatera Barat yang menjadi pusat Islam akan didirikan proyek rumah sakit, mall, hotel, sekolah Kristen. James Riyadi akan membangun rumah sakit, dan sekolah Kristen di daerah-daerah pusat Muslim, serta sudah mengalokasikan dana $ 100 juta dollar setiap tahun.
Sementara itu, peletakan batu pertama pembangunan kawasan terpadu Lippo Group di Kota Padang yang terdiri dari rumah sakit, sekolah kristen, mall dan hotel dilaksanakan Jumat, 10 Mei 2013 lalu.
Acara peletakan pertama tersebut dihadiri oleh Ketua DPD RI Irman Gusman, Menko Kesra Agung Laksono, Kepala BNPB Syamsul Maarif, mantan Menko Kesra Azwar Anas, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Walikota Padang Fauzi Bahar, Owner Lippo Group James Riady, Presiden Lippo Group Theo L Sambuaga dan lainnya.
Pasca peletakan batu pertama muncul penolakan dari berbagai pihak atas rencana pendirian RS Siloam dan proyek Lippo Group lainnya di lokasi yang sama. Proyek tersebut ditolak karena diduga kuat terselubung misi kristenisasi oleh barisan misionaris di dalamnya. Hingga kini masih terjadi perdebatan tentang proyek ini.
Bagi ormas Islam yang berada di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) penolakan terhadap rencana investasi RS Siloam dan bisnia lainnya oleh Lippo Group di Kota Padang adalah 'harga mati'. Karena derasnya penolakan dari Ormas Islam hingga kini tidak ada kelanjutan dari proyek terpadu milik Lippo Group tersebut.
DPRD Kota Padang pada sidang paripurna, Selasa (12/11/2013) menyetujui dan mensahkan Ranperda Investasi Rumah Sakit (RS) Siloam beserta sekolah, mal dan hotel yang akan dibangun Lippo Group di Jalan Khatib Sulaiman Padang menjadi Perda.
Perda tersebut mengenyampingkan aspirasi Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan seluruh Ormas Islam dan tokoh masyarakat yang menolak investasi tersebut.
Persetujuan, atas investasi RS Siloam itu dilakukan secara voting oleh DPRD Padang dengan suara yang mendukung investasi RS Siloam 28 orang dan yang tidak mendukung atau menolak enam orang.
Fraksi yang mendukung investasi Lippo Group tersebut adalah, Fraksi PAN, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PBB, Fraksi Golkar dan Fraksi Hanura). Hanya Fraksi PKS menolak, dan seorang anggota Fraksi Partai Demokrat Gustin Pramona. Sedangkan satu orang anggota DPRD Padang dari Fraksi PPP Maidestal Hari Mahesa abstain. Mereka yang menolak investasi itu, karena diduga investasi ada misi misionaris di belakangnya.
Fraksi PKS, meskipun menolak, sebelumnya Ketua Dewan Syuro PKS, Hilmi Aminuddin dan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menghadiri peletakan batu pertama. Penolakan FPKS itu, tak lain, sesudah reaksi yang keras dari masyarakat Padang.
Akankah Padang dan Sumatera Barat menjadi wilayah Kristen seperti missi dari Pendeta James Riyadi yang merupakan murid dari Pendeta Evengelis Patt Robertson, yang sangat anti Islam di Amerika? (haluan/afgh/voa-islam.com)