SURAKARTA (voa Islam) – Tim MUI datang menemui Ketua DPRD Surakarta, YF Sukasno pada hari Kamis (6/02/2014). Tim yang terdiri dari 4 orang tersebut menyampaikan keputusan Rapat MUI yang diadakan pada Rabu malam (5/02/2014) yang menolak Raperda Miras.
Dr. Hasan al Qudsi mewakili tim membacakan hasil-hasil rapat MUI yang dengan tegas mengajukan opsi tunggal melarang Miras bukan mengawasi seperti yang dicoba dalam Raperda. Buat MUI pembagian golongan Miras dalam klasifikasi A dan seterusnya tidak berlaku. Semua jenis Miras haram titik. MUI sudah menempuh jalur persuasif dengan menemui Pimpinan DPRD, jika diabaikan kemudian ada elemen masyarakat yang mengekspresikan penolakan dalam bentuk lain maka MUI tidak bertanggungjawab.
Selengkapnya hasil rapat MUI sebagaimana yang disampaikan via pesan singkat oleh Ust. Aris Munandar selaku anggota Komisi Fatwa MUI Surakarta, sebagai beikut:
1. MUI dan elemen Islam menolak segala bentuk pengaturan Miras dan hanya mendukung pelarangannya.
2. Semua golongan Miras sebagaimana yang coba diatur dalam Raperda, yaitu gol. A (alkohol 5 %), gol. B (5-20 %), gol. C (20-55%), semua haram.
3. MUI akan melakukan audiensi dengan DPRD Solo.
4. MUI dan Ormas Islam Solo akan menempuh jalur hukum melalui Yudisial Review terhadap Perpres yang menjadi landasan Raperda Miras.
5. MUI dan elemen Islam menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan Raperda Miras ini untuk kepentingan politik. Maka MUI menyerukan untuk memboikot Parpol yang turut mengesahkan Raperda Miras.
6. MUI dan elemen Islam sudah menempuh jalur persuasif dan pendekatan hukum. Manakala langkah tersebut tidak diindahkan pihak legislatif dan pemerintah, maka MUI tidak bertanggungjawab atas tindakan liar yang dilakukan oleh masyarakat yang mengekspresikan penolakan miras tersebut.
(Abu Fatih/voa Islam)