MALANG (voa-islam.com) - Para pendeta, pastor dan biarawati (suster) sejatinya mereka ditasbihkan sebagai “orang suci” oleh gereja, dan dengan cara tidak menikah. Ini bagian dari ajaran gereja Katolik.
Semuanya itu bertujuan menjaga kesucian para pastor dan biarawati. Tetapi, inilah masalah pokok penyimpangan, dan kemudian di mana-mana terjadi sikap anomali para pastor dan biarawati.
Penyimpangan perilaku para pastor atau biarawati ini, akibat melawan fitrahnya sebagai manusia, menutupi hasrat seksualitasnya dengan cara tidak menikah, dan tujuannya agar tetap menjadi “orang suci”. Sekarang kejahatan seksual terjadi di mana-mana yang dilakukan para pastor dan biarawati. Dampak dari larangan menikah alias selibat. Dari Barat sampai Timur.
Belum lama ini, seorang pendeta bernama Yafed Agus (53) warga Desa Pandan Landung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, dijadikan tersangka kasus dugaan melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak.
"Yafed memang berprofesi sebagai pemuka agama. Dia sudah kita tetapkan tersangka dalam kasus tersebut sejak kemarin," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, AKP M Aldy Sulaeman, Kamis (13/2/2014) siang.
Meski dari hasil pemeriksaan Yafed bersikukuh tidak melakukan pencabulan, hal itu tetap akan menjadi proses pidana yang bersangkutan. "Pelaku masih bersikukuh tidak melakukan cabul. Namun sesuai pemeriksaan saksi-saksi korban, perbuatan Yafed ini justru dilakukan terhadap 4 orang anak. Bukan lagi 2 anak," bebernya.
Setelah laporan Polisi oleh masyarakat Wagir masuk, pihaknya menurunkan Tim Opsnal dan Buser untuk mencari pelaku. Karena berbelit-belit dan sempat melarikan diri, masyarakat yang turut memberi informasi keberadaan Yafed sempat hendak menghakiminya.
"Beruntung kami bisa meredam emosi warga. Sehingga, pelaku bisa segera kami amankan," tegasnya. Dari hasil pemeriksaan sementara, sudah ada 2 saksi korban didampingi orang tua masing-masing. Korban menceritakan hal tidak senonoh yang dilakukan pelaku.
Perilaku yang menyimpang itu hanyalah bagian dari ajaran agama yang salah. (dbs/afgh/voa-islam.com)