BENGKULU (voa-islam.com) - Wali Kota Bengkulu menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk warga kota yang rajin menunaikan shalat berjamaah di masjid.
"Warga yang paling rajin shalat dzuhur berjamaah di Masjid At-Taqwa Kota Bengkulu setiap hari Rabu akan mendapatkan hadiah, total hadiah sebesar Rp20 miliar lebih," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan, anggaran tersebut berasal dari APBD Kota Bengkulu yakni sebesar Rp2,3 miliar serta dana bantuan dari berbagai pemangku kebijakan yang ikut menyukseskan program tersebut.Kita patut memberi apresiasi kepada Walikota Bengkulu Helmi Hasan, SE, yang telah mengajak pegawai pemerintah kota Bengkulu untuk shalat berjamaah setiap shalat dzuhur pada hari Rabu, yang dibarengi dengan hadiah umroh dan mobil.
Informasinya, yang berhak untuk mendapatkan umroh adalah pegawai yang shalat berjamaah selama 40 kali berturut-turut dibuktikan dengan photo copy yang diserahkan kepada petugas. Sedang pegawai yang shalat dzuhur berjemaah 52 kali berturut-turut akan mendapat umroh gratis.
Gagasan shalat dzuhur berjamaah berhadiah terinspirasi dari lomba gerak jalan sehat yang pesertanya sangat banyak. Mereka ikut jalan sehat bukan saja karena ingin sehat ansih tapi juga berharap mendapat hadiah.
Hal yang sama juga terjadi pada Musyabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), karena ada hadiah pesertanya banyak. Lalu mereka berusaha untuk memperbaiki bacaan dan akhirnya rajin membaca Al Qur’an.
Jadi apa salahnya jika dilakukan lomba shalat dzuhur berjamaah disaat masjid banyak tapi jamaahnya sepi, papar Helmi Hasan memberi alasan soal munculnya gagasan shalat berhadiah.
Kontan gagasan dan ajakan walikota itu mendapat sambutan yang luar biasa dari pegawai, masjid pun penuh sesak setiap masuk shalat dzuhur.
Apa yang dilakukan walikota Bengkulu itu tak terlepas dari kegalaunnya melihat kondisi umat Islam yang semakin hedonis. Orang lebih suka hura-hura ketimbang beribadah di masjid. Orang lebih senang menonton hiburan ketimbang hadir dipengajian.
Helmi Hasan merasa sedih saat ia lewat di masjid pada saat maghrib dan isya, masjid sepi. Iapun mengundang ustadz agar memberikan pengajian untuk menggairahkan suasana keagamaan di kantor walikota.
Berangkat dari sikap masyarakat yang sudah hedonis itulah ia membuat gagasan dengan mengikuti pola hidup masyarakat sekarang dengan mengadakan shalat dzuhur berhadiah.
Gagasan itu meski mendapat sambutan yang luar biasa tapi tak sedikit yang mengkritik ide dan gagasan Helmi Hasan itu. Ali Mustafa Yakub, khawatir shalat berhadiah itu sebagai perbuatan musyrik. Sebab orang shalat karena hadiah bukan karena merasa shalat adalah kewajiban.
Lihat Video Tanggapan Ali Mustafa Yaqub disini
Kritik Ali Mustafa Yakub itu ada benarnya. Tak selayaknya orang melaksanakan yang fardhu karena iming-iming hadiah. Sebab shalat itu adalah wajib bagi seorang muslim yang balik dan berakal. Yang namanya wajib, jika dilaksanakan berpahala tapi jika ditingalkan akan berdosa.
Namun demikian apa yang dilakukan Walikota Bengkulu itu juga perlu mendapat apresiasi. Yang dibutuhkan sekarang bagaimana memperbaiki niat pegawai yang shalat dzuhur berjamaah bukan karena hadiahnya tapi karena kewajibannya.
Para ustadz, ulama, tentu juga punya tanggungjawab untuk meluruskannya. Bukan malah menjegal apa yang sudah digagas Walikota Bengkulu. “Soal salah dan benar adalah manusiawai” Helmi Hasan bukanlah nabi dan rasul yang ma’sum. Ia hanya seorang walikota yang merasa punya tanggungjawab terhadap masyarakat yang dipimpinnya agar melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim.
Apalagi dikatahui gagasan walikota itu muncul dari keprihatinannya dengan sikap umat Islam yang banyak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim. Banyak masjid tapi jemaahnya sepi.
Kita membutuhkan walikota walikota seperti Helmi Hasan yang punya gagasan dan keberanian untuk memperbaiki umat.
Para ulama asatidz, harus bergandeng tangangan mendukung gagasan Helmi Hasan dan terus mendampinginya meluruskan jika ada yang salah, mendukung jika tindakan itu benar. Umat membutuhkan ulama dan asatidz yang dengan senang hati menginfakkan ilmunya kepada masyarakat. Bukan ulama Su’ yang hanya bermanis-manis dihadapan pejabat untuk memperoleh imbalan materi.
Mudah-mudahan gagasan, walikota Bengkulu itu memberikan aspirasi bagi walikota yang lain dan pemimpin yang lain untuk berbuat sesuatu kepada umat. Semoga Allah memberi bimbangan dan petunjuknya kepada kita semua.
Kritik Dan Pujian Mengalir Pada Walikota Bengkulu
Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan berjanji akan menyiapkan satu mobil Avanza per kecamatan sebagai hadiah bagi warga di Kota Bengkulu yang rajin shalat berjamaah. Sebelumnya program shalat zuhur berjamaah dengan hadiah ongkus haji dan umroh serta mobil.
"Tahun depan per kecamatan akan kita berikan satu mobil Avanza bagi jemaah yang taat dan tak pernah meninggalkan shalat berjamaah, termasuk motor karena semakin banyak donatur yang siap menyumbang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan menyediakan hadiah ongkos haji, umrah, dan mobil Toyota Innova bagi warga daerah itu jika rajin shalat zuhur berjemaah di Masjid At Taqwa setiap hari Rabu.
"Saya memberikan motivasi agar masjid ramai tidak sepi, jadi masyarakat Kota Bengkulu yang rajin shalat dzuhur berjemaah akan mendapatkan umrah dan haji gratis serta hadiah bonus satu unit mobil jenis Toyota Innova milik pribadi saya," kata Helmi Hasan saat dihubungi via telepon, Kamis (6/2/2014).
Adapun syarat untuk mendapatkan hadiah itu adalah harus melaksanakan salat dzuhur berturut-turut selama 40 kali, sedangkan untuk mendapatkan hadiah menunaikan ibadah haji gratis, masyarakat harus melaksanakan shalat zuhur berjemaah secara berturut-turut selama 52 kali. Semuanya dilakukan setiap hari Rabu di Masjid Agung At-Taqwa.
Pendaftaran shalat zuhur berhadiah itu dibuka pada Rabu (12/2/2014) hari ini di Masjid At Taqwa. Di hari pertama ini, peserta shalat zuhur didominasi pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kota Bengkulu.
Hal itu akan terjadi jika esensi dari kebijakan tersebut tak disampaikan. "Niat Wali Kota bagus, namun harus diperhatikan kesetaraan beragama, bagaimana dengan penganut agama lain selain muslim, harus ada solusi, sehingga tidak ada diskriminasi, demikian juga dengan kesetaraan jender," kata Rohimin saat ditemui di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, Senin (10/2/2014).
Berbeda dengan Rohimin, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil justru memuji langkah Helmi Hasan yang akan memberikan hadiah untuk warganya yang rajin shalat.
"Kalau yang baik-baik mah, saya tirulah," kata Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil, di Cikutra, Kota Bandung, Sabtu (8/2/2014).
Emil berharap kebijakan seperti itu nantinya bisa menambah perbendaharaan program positif yang ingin diwujudkannya sebagai wali kota. "Pada intinya Bandung harus jadi kumpulan kegiatan-kegiatan yang positif," kata dia.
[Imran Nasution/jabir/voa-islam/dakta]
Berita Terkait:
Heboh di Bengkulu, Shalat Dzuhur Berjamaah Berhadiah Innova, Haji & Umroh -
Ada Rp20 miliar Untuk Shalat Berjamaah, Setara Dengan Potensi Zakat Bengkulu