JAKARTA (voa-islam.com) - Percayakah MUI menerima sogokkan Aus$ 78 juta atau setara Rp 820 miliar? Sungguh, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Majalah Tempo membuktikan bahwa MUI menerima uang Aus$ 78 juta atau Rp 820 miliar dari lembaga sertifikasi halal di Australia.
Dalam siaran pers MUI, Rabu (26/2), menyebutkan pada Rubrik Opini halaman 29 pada alinea keempat Majalah Tempo menulis:
“Demi mengantongi izin perusahaan sertifikasi di Australia, menurut laporan The Sunday Mail, Brisbane, Oktober tahun lalu, memberi “hadiah” kepada MUI yang nilainya mencapai Aus$ 78 juta atau sekitar 820 miliar.”
MUI menganggap tulisan itu menyesatkan, karena dana sebesar itu, sepeser pun tidak pernah masuk ke MUI atau petinggi MUI.
“The Sunday Mail tidak menuliskan angka Aus$78 juta itu. The Sunday Mail juga tidak menyebutkan uang itu untuk MUI, tetapi untuk lembaga sertifikasi di Australia yang di-endorse oleh MUI. Jadi wartawan Tempo salah menerjemahan berita itu,” kata Ketua MUI Amidhan.
Menurut dia, saat mengeluarkan sertifikasi halal atau menyetujui suatu badan sertifikasi halal di luar negeri, MUI tidak pernah menerima hadiah.
“MUI meminta Majalah Tempo untuk membuktikan bahwa MUI telah menerima senilai Aus$78 juta atau sekitar Rp820 miliar tersebut,” jelas siaran pers yang ditandatangani oleh Amidhan itu.
Dibagian lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebutkan, kreator dan penulis yang terkait dalam laporan utama Majalah Tempo edisi terbaru anti-Islam. Setidaknya MUI menyebutkan ‘anti Islam” ini dalam dua dari sembilan butir klarifikasinya terhadap laporan utama Majalah Tempo, edisi 24 Februari - 2 Maret 2014. Menerima klarifikasi MUI itu pada Rabu (26/2).
Butir 1:
Cover dengan Judul “ASTAGA LABEL HALAL”. Petinggi Majelis Ulama Indonesia ditengarai memperdagangkan Label Halal. Tempo melacak hingga Austrlia dan Belgia. Dengan Gambar Makanan Kaleng Bergambar Babi yang dicap logo Halal MUI, sangat menyakitkan umat Islam yang membacanya. Ditambah lagi dengan karikatur Binatang Babi “ada cap Haram Bos”, dan kotoran sapi dimasukan ke dalam kaleng yang bertuliskan MUI, maka lengkaplah tuduhan kepada MUI yang dianggap memperdagangkan label Halal. Kreasi Tempo melecehkan umat Islam dengan menuduh MUI mempermainkan label Halal hanya dibuat oleh pihak tertentu yang anti Islam.
Butir 8:
Dan lebih dari itu Tempo telah menulis dengan narasi dan karikatur yang sangat menyakitkan hati ulama dan umat Islam sepertinya penuh kebencian terhadap MUI yang seperti itu hanya ditulis oleh orang anti Islam.
Apakah begitu nistanya MUI? Berani menerima sogokkan Aus$ 78 juta? Sehingga, Tempo berani membuat laporan dengan sangat luar biasa tentang MUI dengan tudingan menerima sogokkan uang Aus$ 78 juta, atau setara Rp820 miliar. Majalah yang menjadi warisan “Gunawan Mohamad” itu, memang kagak ada ‘demennya’ terhadap lslam dan umat Islam. (afgh/dbs/voa-islam.com)