BANDUNG (voa-islam.com) - “Khilafah..khilafah..khilafah..!” teriakkan tersebut menggema di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Ahad (2/3/2014) kemarin. Ribuan mahasiswa yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul untuk menghadiri undangan Gerakan Mahasiswa Pembebasan [Gema Pembebasan] yang menyelenggarakan Kongres Mahasiswa Indonesia 2014.
Dalam Kongres tersebut, Gema Pembebasan menelurkan manifesto yang berisi resolusi untuk pergerakan mahasiswa.
Dalam manifestonya, Gema Pembebasan menyerukan mahasiswa untuk meninggalkan Ideologi selain Islam sebagai landasan dan arah perjuangan pergerakannya.
“Tinggalkan segala bentuk Ideologi kufur. Baik itu Kapitalisme-Demokrasi, maupun Sosialisme-Komunisme” ujar Ipank Fathin Abdullah, salah seorang pengurus Gema Pembebasan yang membacakan manifesto.
Sebagai gantinya, Ipank mengajak mahasiswa agar memainkan perannya sebagai agen perubahan dan control sosial yang menjadikan Ideologi Islam sebagai sandaran pergerakannya. Karena menurutnya, Ideologi Islam yang dapat tegak dengan paying Khilafah Islamiyyah, adalah satu-satunya harapan untuk melepaskan umat Islam, termasuk Indonesia dari keterpurukan.
“Khilafah Islamiyyah, adalah institusi politik yang mampu membawa Negeri ini menjadi Negara mandiri, maju, dan dapat menjadi poros pemersatu kekuatan politik Islam di seluruh dunia” pungkasnya.
Acara yang digelar secara outdoor tersebut menarik perhatian warga yang lalu lalang di jalanan. Tak sedikit diantaranya yang ikut menyimak kongres tersebut. [PurWD/FA/voa-islam.com]