View Full Version
Selasa, 11 Mar 2014

Golput Sia-siakan Uang Rakyat; Apa Tidak Salah Alamat?

JAKARTA (voa-islam.com) – Triliunan rupiah habis untuk hajatan demokrasi dalam rupa Pemilihan Umum (pemilu), baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden. Uang rakyat dihambur-hamburkan untuk pesta lima tahunan untuk mencari pemimpin baru yang selalu diiringi dengan jeratan kasus korupsi.

Sistem pemilihan yang sagat boros dan menyia-nyiakan harta, padahal di sana-sini masih banyak orang miskin dan melarat. Belum lagi di beberapa daerah korban bencana alam belum juga disejahterakan. Namun anehnya, beberapa pihak tidak memikirkan efektifitas pemilu ini. Bahkan cenderung mencari-cari kambing hitam untuk dipersalahkan, di antaranya masyarakat yang golput karena tak percaya lagi dengan pemilu.

“Negara telah mengeluarkan dana puluhan triliun untuk menyiapkan pemilu legislatif. Tidak menggunakan hak pilih sama dengan menyia-nyiakan uang rakyat. Uang negara bersumber dari pajak rakyat," kata Deputi Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykuruddin Hafidz, di Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Pernyataan Masykur yang dikutip kompas.com tersebut disampaikan sebagai himbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih tidak mengabaikan haknya atau menjadi golongan putih (golput) dalam Pemilu 2014. Ia mengatakan, menjadi golput sama dengan menyia-nyiakan uang rakyat.

Menurutnya, uang triliunan untuk mendanai pemilu akan mubazir karena rendahnya partisipasi publik. Ia mengatakan, seorang warga negara sesungguhnya memanfaatkan apa yang dibayarkannya ketika mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya.[PurWD/kmps/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version