View Full Version
Jum'at, 14 Mar 2014

Sri Bintang Pamungkas : Mestinya Tidak Sulit Melawan Cina

JAKARTA (voa-islam.com) - Sungguh sangat menyakitkan bila melihat kondisi bangsa Indonesia. Selama 68 tahun merdeka tidak ada perubahan yang menggembirakan bagi rakyat kecil. Kemiskinan masih mendera bangsa Indonesia. Tak kurang lebih 40 juta bangsa Indonesia hidup dalam kemiskinan absolut. Kesenjangan antara kaya-miskin semakin tak terjembatani.

Pendapatan perkapita antara yang kaya dan miskin ini sangatlah jauh, dan sangat jomplang. Orang-orang miskin hanya dengan tingkat penghasilan rata-tara kurang dari $ 1000 dolar pertahun. Sementara itu, orang-orang kaya bisa mencapai $ 30.000 dollar. Mereka yang memiliki ‘income’ perkapita yang sangat tinggi itu, hanyalah segilintir orang-orang  kaya keturunan Cina, yang secara ekonomi mereka sudah sangat mapan. Di mana 10 orang terkaya  di Indonesia, sebagian besar konglomerat Cina.

Konglomerat Cina di era reformasi ini, mereka semakin kuat cengkeramannya terhadap bidang ekonomi dan politik, bahkan sudah menguasai 80 persen asset ekonomi Indonesia. Sekarang menjelang pemilu 2014 ini, mereka masuk ke ranah politik, dan menurut Dr.Sri Bintang Pamungkas, kelompok konglomerat Cina ini, mereka sudah ingin menguasai kedaulatan politik. Seperti Hary Tanoe, melalui Partai Hanura, A Hok, dan Rusdi Kirana, yang sekarang mencaplok, Partai PKB, yang akan dijadikan kenderaan politik mereka di  tahun 2019.

Menurut Sri Bintang Pamungkas, yang menjadi tokoh Gerakan ‘Rakyat Bergerak’, di seluruh Indonesia itu, jumlah orang Cina sudah mencapai 26,8 juta. Sebanyak 15,7 juta tinggal di perkotaan, dan umumnya mereka menguasai jaringan ekonomi perkotaan. Menjadi kaum pribumi budak mereka. Sedangkan, orang Cina, yang tinggal di DKI hanyalah 600.000. Padahal, pendududk DKI Jakarta, menurut Sri Bintang Pamungkas itu, lebih dari 10 juta.

“Jadi, mestinya tidak sulit, kalau harus melawan Cina dan Rezim sekaligus”, tutur Sri Bintang Pamungkas. Memang, sekarang rakyat dan bangsa Indonesia harus ‘melek dan sadar’ bahwa dirinya telah dijajah dan diperbudak oleh Cina, dan negaranya telah dikuasai mereka. Kaum pribumi seperti menjadi ‘kuli’ di negerinya sendiri. (aby/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version