View Full Version
Rabu, 19 Mar 2014

Tidak Semua Keluarga Bung Karno Setuju Dengan Jokowi Capres

JAKARTA (voa-islam.com) - Tak semua anak keturunan Bung Karna yang menyetujui dicalonkannya Jokowi menjadi calon presiden oleh PDIP dalam pemilihan presiden 2014.

Jokowi menjadi Walikota Solo, prestasinya masih ‘nol’, dan yang banyak bekerja, wakilnya Rudy. Itupun Solo sampai sekarang tak banyak berubah.

Prestasi Jokowi itu hanyalah di media massa belaka. Sejatinya semuanya itu, tak lebih sebuah rekayasa oleh media sekuler, dan ‘kaki tangan’ konglomerat cina, yang memiliki kepentingan atas kekuasaan di Indonesia. 

Media massa itu, membuat kampanye siang-malam, dan membuat rekayasa melalui lembaga survei ‘abal-abal’, dan respondennya yang sudah ditentukan, dan dalam beberapa bulan konsisten, sehingga melambungkan nama Jokowi di urutan paling atas.

Padahal, semua itu hanyalah ‘buble’ alias gelembung ‘sabun’, yang tidak ada apa-apanya alias kosong melompong. Melalui ‘JASMEV’ (Jokowi Ahok Sosial Media Valunteer), berhasil membuat opinis tentang Jokowi tokoh ‘the best’. Dilanjutkan, Mega memutuskan mencalonkan Jokowi menjadi calon presiden dari PDIP, Jum’at lalu.

Jokowi di DKI Jakarta pun belum kelihatan langkah-langkah yang dihasilkan membenahi  jakarta. Dibidang sosial, ekonomi, dan tansportasi, Jokowi semuanya masih ‘nol’. Kecuali lelang jabatan. Itupun belum berdampak nyata berdampak secara signifikan. Janjinya akan membenahi Jakarta selama lima tahun, dia khianati. Apakah Jokowi akan mampu memberbaiki Indonesia itu hanya ‘nonsene’. 

Sementara itu, Guruh Soekarnoputra cukup mengejutkan. Ia menyatakan dirinya tidak setuju bahwa Joko Widodo (Jokowi) yang dicalonkan PDIP sebagai Calon Presiden (Capres) 2014.

“Secara pribadi dan saya sebagai rakyat Indonesia saya tidak setuju dengan Jokowi,” tandas Guruh saat ditemui di Radio Siaran Khusus Pemerintah (RSPK) Sidoarjo, Selasa (18/3/2014).

Kenapa tidak setuju?  “Saya beranggapan, Jokowi masih kurang mumpuni,” papar Guruh yang kembali mencalonkan anggota legislatif DPR RI lewat Dapil I wilayah Surabaya-Sidoarjo.

Dibagian lain, tokoh yang dikenal sebagai para normal, dan 'penyambung lidah Bung Karno' menanggapi pencalonan Jokowi oleh Megawati, dengan nada singkat, mengatakan itu 'sudah gila', cetusnya.

Guruh yang masuk bursa Pileg DPR RI dengan nomor urut 1 itu, menegaskan bahwasanya Jokowi menjadi Capres adalah keputusan yang ditetapkan partai.

Yakni ditetapkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang tak lain adalah kakak kandungnya. “Menurut saya, Pak Jokowi itu lebih tepat jika menjadi capres pada 2019. Itu pun berdasarkan kemajuan beliau nanti,” jelasnya. (afgh/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version