SUKOHARJO (voa Islam) - Dalam membahas buku "Ulama Syiah Menghujat Syiah" di mesjid Baitul Makmur Solabaru, ahad (23/03/2014) kemarin, ustadz Irfan S. Awwas menyampaikan pengalaman beliau saat bertemu dengan Watimpres. Dalam pertemuan sekitar sebulan yang lalu itu beliau ditanya tentang pendapat Majelis Mujahidin tentang gerakan Takfiry.
Ustadz Irfan menyadari bahwa pertanyaan tersebut diarahkan untuk mengadu-domba antara MM dengan Ustadz Abu Bakar B'aasyir . Seperti kita ketahui, ustadz Abu telah mengeluarkan buku Tadzkiroh II yang sempat ramai. Karena buku tersebut dengan jelas menyebut NKRI, pemerintah dan aparatnya sebagai thoghut. Sangat mungkin bagi sebagian kalangan, sikap tegas semacam itu identik dengan gerakan takfiry.
Oleh karenanya, Ustadz Irfan dengan diplomatis menjawab pertanyaan tersebut di hadapan KH. Ma'ruf Amin.
"Banyak aktifis Islam mengikuti Syiah dalam doktrin anti Thoghutnya," jawabnya."Sesungguhnya, Syiah sudah memulai gerakannya di Indonesia ini sejak tahun 50-an dan ada tokohnya yang dari Pekalongan yakni Ahmad Barakbah kemudian pada era 80-an, kaum Syiah mengadakan pemboman candi Borobudur dipimpin Habib Hussen Al Habsy," tambahnya lagi. (Abu Fatih/voa Islam)
Catatan: Maaf ada perubahan karena kesalahan dalam pencantuman nama.