ACEH (voa Islam) - Apa yang dikhawatirkan sebagian masyarakat Aceh tentang kerusuhan yang mungkin terjadi pada musim Pemilu 2014 akhirnya mulai nampak nyata. Bisa jadi wujud persaingan partai politik lokal yakni Partai Aceh (PA) dengan Partai Nasional Aceh (PNA) dalam tingkat kentara sekali. Kedua partai yang dibidani oleh sesama pejuang Gerakan Aceh Merdeka nampaknya berlomba memperoleh pengaruh yang dominan terhadap masyarakat lokal.
Atau bisa saja terjadi dengan partai kontestan lainnya karena tabiat dasar demokrasi dengan banyaknya partai jelas tidak dapat mengeleminasi potensi konflik. Berkumpulnya massa kampanye, baik saat mobile (beriring-iringan/konvoi) maupun pada waktu on station di titik-titik penyelenggaraan kampanye, menimbulkan kerawanan konflik. Apalagi jika Jurkam atau Tim pemenang masing-masing partai mulai melakukan blackcampaign terhadap rival partainya.
Rusuh yang terjadi pada hari Jum'at (21/03/2014) lalu, bermula ketika salah seorang anggota rombongan massa kampanye, Ahmad Syuib, terkena tembakan saat pulang kampanye. Kemudian massa kampanye tersebut mencoba mencari pelaku dan menghajar dua orang yang dituduh sebagai pelaku, Armya dan Tauhid. Kedua orang tersebut akhirnya menjadi bulan-bulanan bogem mentah massa yang marah.
Kepolisian Republik Indonesia mengirim 3 Satuan Setingkat Kompi atau 300 orang personel dari Mabes Polri ke Aceh untuk mengantisipasi kembali terjadinya kericuhan dan membantu mengamankan Pemilu.
Hal itu disampaikan Wakapolda Aceh Brigadir Jenderal Endang Sunjaya, melalui Kepala Biro Operasi Komisaris Besar Drs Anang Revandoko, saat mengunjungi korban pengeroyokan akibat rusuh usai kampanya pada Jumat lalu, di Rumah Sakit Kesrem, Selasa 25 Maret 2014.
“Kami akan diperbantukan dari Mabes Polri, dari Brimob, untuk memberi rasa aman kepada masyarakat, dan sebagai kekuatan cadangan yang ada di Polda dan di Polres,” ujar Kombes Pol Anang R.
“Kami akan optimalkan dua per tiga kekuatan yang ada. Kami dibantu TNI juga di mana tiap-tiap kodim ada satu peleton yang siap bergerak jika dibutuhkan,” katanya, sebagaimana kabar dari viva.or.id. (Abu Fatih/voa Islam)