View Full Version
Sabtu, 29 Mar 2014

GARDA KEADILAN : 93 Persen Rakyat DKI Emoh Ahok

JAKARTA (voa-islam.com) - Rakyat DKI Jakarta merasa getir dan pahit terhadap Jokowi. Waktu pemilihan gubernur DKI, yang lalu, mereka memberikan suara kepada bekas Walikota Solo itu, tapi baru setahun sudah ditinggal.

Jokowi belum melakukan apapun bagi rakyat Jakarta, kecuali membasmi ‘topeng monyet’, yang merupakan  bagian dari mata pencaharian rakyat jelata di Jakarta. Jokowi sudah mengkhianati kepercayaan rakyat Jakarta, dan mencalonkan diri menjadi calon presiden 2014 ini.

Dengan perginya Gubernur DKI Jakarta Jokowi itu, maka jika Jokowi nanti menang otomatis Ahok naik pangkat menjadi gubernur. Inilah persoalan yang sangat serius. Sama di Solo, ketika Jokowi pergi ke Jakarta, maka jabatan Walikota digantikan oleh wakilnya, yaitu FX Rudi, seorang Katolik.

Di tenggah suasana yang sangat ‘galau’ dikalangan rakyat DKI, yang mayoritas Muslim, harus dipimpin oleh Ahok, yang agamanya berbeda dengan ‘mainstream’ (mayoritas) penduduk Jakarta. Menghadapi situasi dan kondisi seperti itu, GEMA KEADILAN, GARDA KEADILAN, dan BENTENG MUDA PKS, menyatakan dengan tegas, tak ingin DKI Jakarta dipimpin oleh Ahok.

Alasannya, mereka keberatan dengan kinerja dan gaya komunikasi Ahok selama 1,5 tahun menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ketua Umum Gema Keadilan, Ronald Darmasyah, mengatakan para responden menyatakan tidak siap dipimpin oleh Ahok," kata Ronald  di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Selasa, 25 Maret 2014.

“Ternyata 93 persen responden rakyat DKI tidak siap dipimpin Ahok”, ujar Ronald. Menurut mereka, 24 persen responden menilai Ahok sebagai pribadi yang belagu, sombong, dan merasa paling pintar. Survei itu, kata dia, dilakukan dengan mewawancarai 300 orang secara tatap muka dan 1.289 orang mengisi kuisioner online. Pertanyaan yang diajukan terdiri atas pertanyaan terbuka dan tertutup kepada warga di lima wilayah Kota Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Selain itu, Ahok juga dinilai tidak simpatik dan tidak berbudi pekerti, tidak berbudaya dan beretika sebagai orang beragama. "Ahok juga dinilai biasa menyalahkan anak buah dan orang lain serta tidak menghormati pendapat orang," katanya.

Ronald juga mengatakan respondennya khawatir jika Ahok menjadi gubernur akan ada program yang ekslusif dan sektarian, ketidakharmonisan kerja di Pemprov DKI Jakarta, dan ada kemunduran moral. "Mereka khawatir perjudian dan prostitusi akan semakin marak dan dikesampingkannya aktivitas keagamaan," katanya.

Selain itu, Ahok dikhawatirkan akan menghilangkan kearifan budaya Betawi dan menjadikan Jakarta lebih hedonis. Menurut Ronald, pandangan ini akan diajukan ke Dewan Pengurus Pusat PKS. Mereka juga akan mengumpulkan ormas lain yang memiliki pendapat serupa.

Sebelumnya, FPI dengan tegas menyatakan, jika DKI Jakarta dipimpin Ahok, maka akan perang, bahkan seorang ibu yang ikut hadir di dalam PPI (Pengajian Politik Islam) di Masjid Agung Al-Azhar, menyatakan ‘jihad’, jika DKI dipimpin oleh Ahok. Kekecewaan rakyat, khususnya kalangan Muslim sudah menggumpal, selama 1,5 tahun dipimpin oleh Ahok, seorang keturunan Cina dari Belitung. (afgh/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version