BANDUNG (voa-islam.com) – Untuk membendung aliran sesat Syi’ah yang semakin masif menyebarkan virusnya, Aliansi Nasional Anti Syi’ah akan mengambil langkah strategis dengan membuat perwakilan di seluruh daerah di Indonesia dalam waktu dekat.
“Membuat posko-posko atau perwakilan-perwakilan di seluruh Indonesia, sesegara mungkin” katanya kepada para wartawan usai melaksanakan shalat Dzuhur, di Bandung, Ahad (20/04/2014) kemarin.
Sebagaimana diketahui, pada Ahad kemarin, elemen umat Islam Indonesia yang terdiri dari Ormas Islam, Pondok Pesantren, Forum, DKM, dan Harakah Islammendeklarasikan gerakan bernama Aliansi Nasional Anti Syi’ah di Bandung.
Berawal dari rekomendasi hasil Musyawarah Nasional Ulama dan Ummat Indonesia Ke-2 yang diselenggarakan Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) di Bandung, Ahad 22 April 2012 yang lalu, dua tahun berikutnya dibentuk Aliansi Nasional Anti Syi’ah yang dideklarasikan pada Ahad 20 April 2014 bertempat di Masjid Al Fajr, Cijagra, Kota Bandung, dari pukul 08.30 WIB sampai waktu Dzuhur.
Aliansi Nasional Anti Syi’ah ini mendeklarasikan empat point penting untuk menangkal penyebaran virus Syi’ah terhadap umat Islam Indonesia. Salah satunya, memaksimalkan upaya preventif, antisipatif, dan proaktif membela dan melindungi ummat, dari berbagai upaya penyesatan aqidah dan syari’ah yang dilakukan oleh kelompok syi’ah di Indonesia.
Di tanya oleh para wartawan apakah Aliansi Nasional Anti Syi’ah ini akan sampai kepada wewenang pelarangan terhadap aliran syi’ah, KH. Athian Ali yang juga merupakan Ketua Forum Ulama Umat Indonesia ini menjawab dengan tegas.
“Itu pemerintah yang punya hak untuk pelarangan, tugas kita hanya membentengi umat agar tidak terpancing” ucapnya.
Terkait ketidakhadiran Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam acara Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syi’ah, KH. Athian Ali mengatakan bahwa Pemerintah Jawa Barat sangat mendukung gerakan ini seperti yang disampaikan oleh Asisten Kesra Provinsi Jawa Barat. [PurWD/Adi/voa-islam]