Bekasi (voa-islam.com) - Meski Pemkot Bekasi melarang kegiatan pengajian Ibu-Ibu di Masjid Muhammad Ramadhan Pekayon Bekasi, namun semangat majlis ta'lim ibu-ibu pun tak kunjung surut.
Hal ini nampak dalam rekaman tim redaksi voa-islam.com yang hadir di Masjid Muhammad Ramadhan sejak pujul 09.00-11.15 wib.
Meski beralaskan karpet sekedarnya dan beratapkan terik matahari namun tak menyurutkan pengajian yang sudah digelar sejak 10 tahun terakhir ini. Tercatat 135 ibu-ibu hadir di majlis talim ini.
Hal ini terjadi akibat kudeta atas DKM Masjid Muhammad Ramadhan dan mengakibatkan pelarangan aktivitas ibadah shalat dam pengajian yang dibekukan Pemkot Bekasi, Jawa Barat. Namun ada dugaan campur tangan Densus 88 dan BNPT yang tak ingin dakwah tauhid dan jihad ala Nabi Muhammad SAW digelar dan makmur di Bekasi khususnya dan Indonesia pada umumnya. Ironis memang ada dugaan pula campur tangan asing dalam sengketa DKM dan Yayasan Masjid Muhammad Ramadhan ini.
Suasana haru dan isak tangis nampak terjadi dalam suasana pengajian ibu-ibu di Masjid Muhammad Ramadhan.
Ibu Dokter Santi Sandrakencana, selaku ketua Majlis Ta'lim Ibu-ibu Masjid Muhammad Ramadhan Bekasi, menyatakan bahwa "pertama masjid ini sudah dialihkan menjadi Masjid Jami' Raya Bekasi Selatan, jadi secara otomatis pengurus pengajian yang di kudeta tidak lagi aktif dan mohon agar ibu-ibu majlis ta'lim tidak terprovokasi atas berita yang muncul."
Ia berpesan kepada para ummahat yang sudah berkumpul selama 10 tahun, dan kita tidak dikumpulkan oleh amsjid atau DKM, tapi kita bertemu dan berpisah karena Allah. dan suatau saat kita akan bertemu denga izin Allah luas, ladang dakwah itu luas dan bisa bertemu dimana saja insya Allah." imbuhnya.
Ia kemudian berpesan bahwa dakwah tak berhenti sampai disini, bahkan ibu-ibu majlis ta'lim masih antusias untuk menggelar pengajian serupa dan siap ta'lim dimanapun berada, sambil disertai isak tangis ibu-ibu majlis ta'lim.
Inilah realitas dakwah tauhid di Indonesia, Pemkot Bekasi, Camat Bekasi Selatan, Polsek Bekasi Selatan akan mempertanggungjawabkan di dunia dan akherat. Catat dan saksikan balasan Allah. [Rojul/voa-islam.com]