View Full Version
Sabtu, 26 Apr 2014

Ummahat MMR Ngaji di Parkiran Ruko, Ust. Bernard: Suasana Persis di Sinabung

BEKASI (voa-islam.com) – Buntut pengambilalihan paksa MMR oleh Pemkot Bekasi, melalui Pemerintah Kecamatan Bekasi Selatan, berimbas kepada semua kegiatan pengajian yang sudah berjalan. Ketua DKM MMR yang baru melarang semua kegiatan yang sudah pernah berjalan, kecuali shalat berjamaah. Bukan hanya yang sifatnya tabligh akbar, ta’liman ibu-ibu pun tidak boleh digelar di dalam masjid, baik bagian atas sebagai ruangan utama maupun bagian bawah. Karenanya, kajian rutin Dhuha Jum’at (25/04/2014) lalu digelar di parkiran ruko seberang masjid. Suasana pengajian mirip dengan pengungsian Sinabung.

“Al-Hamdulillah, suasana perish kayak di Sinabung. Kayak para pengungsi sinabung,” tutur Ust. Bernard Abdul Jabbar yang menjadi pemateri kepada voa-islam.com selepas acara.

Mantan Missionaris Kristen ini juga menyampaikan larangan menggelar pengajian di masjid oleh pengurus baru merupakan bagian ujian keimanan.

Beliau sangat salut dengan semangat ummahat menghadiri pengajian walau berada di tempat terbuka dalam suasana yang kurang kondusif.

“Ini pengorbanan yang luar biasa. Dengan kondisi seperti ini, tapi niat mereka itu tulus mencari ilmu sehingga mereka tidak tergoyahkan dengan kondisi yang terjadi,” tuturnya.

Dalam pantauan voa-islam.com, pengajian Jum’at lalu dilaksanakan di bawah tenda kombinasi biru-putih-hijau. Walau tenda cukup lebar, tetap tak mampu melindungi jamaah dari hempasan udara panas. Terlihat ibu-ibu merasa kegerahan sehingga mengurangi konsentrasi mereka menyimak ilmu yang disampaikan. Sejumlah ummahat tidak bisa focus mendengarkan ta’lim, sibuk kipas-kipas.

Sebagai pemateri kajian ummahat, Ustadz Bernard berharap kisruh masjid Muhammad Ramadhan segera berakhir sehingga pengajian ummahat bisa dilaksanakan kembali di dalam masjid.

Ustadz yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga Katholik Roma yang fanatik ini berharap agar pengurus masjid, siapapun itu, punya satu tujuan untuk lebih memakmurkan masjid. Beliau menghimbau jangan ada kepentingan kecuali untuk menegakkan agama Allah.

“Jangan sampai masjid dibawa kepada kepentingan pribadi atau kelompok,” imbuhnya.

Ustadz yang memiliki spesialisasi kristologi ini sangat menyayangkan sikap pengurus baru yang dengan arogan menghentikan semua kegiatan masjid yang sudah berjalan sebelumnya.

“Mentang-mentang ada pergantian akhirnya program-program lama distop dan tidak lagi dijalankan.” Tuturnya.

Beliau menghimbau kepada pengurus baru agar program-program kajian yang sudah ada tetap dijalankan, jangan di larang-larang. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version