View Full Version
Kamis, 01 May 2014

Pengakuan Aktivis Nahi Munkar yang Disiksa Polisi Solo

SURAKARTA (Voa Islam) - Dalam lampiran Laporan Tim Pencari Fakta Kekerasan di Polres Solo Jawa Tengah ada pernyataan tertulis dari 3 (tiga) warga aktivis muslim Solo. Isinya menyebutkan dugaan adanya penyiksaan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap mereka. Redaksi hanya mengetik ulang karena lampiran yang berupa copy-an itu ditulis dengan tangan dan terlihat ditandatangani oleh masing-masing aktivis tersebut.

Adapun pihak Kapolres telah membantah adanya penyiksaan di Polres Surakarta. Kombes Pol Iriansyah bahkan bersumpah demi Alloh dan RasulNya bahwa tidak ada tindakan tersebut saat dihubungi salah satu tokoh ummat Islam Solo.

Untuk informasi maka kami persilahkan anda membacanya:

Surat Pernyataan 01

Pada tgl. 31 Mart 2014 ba’da shalat Shubuh sekitar jam 05.15 WIBdi rumah Jogosuran, Rt 02/07, Danukusuman, Serengan, Surakarta. Saya tiba-tiba di datangi sekitar 3 motor dengan jumlah 6 orang yang langsung meringkus dan memukuli dan menendang saya. Setelah itu ada mobil datang dan saya dimasukkan kedalam mobil lalu tangan diborgol plastik ke belakang. Mata ditutup lakban dan dipukuli serta dimaki-maki dengan kata-kata keji. Setelah beberapa beberapa menit perjalanan dengan mata tertutup lakban lalu dimasukkan kedalam ruangan yag saya tidak tahu ini tempat apa.

Setelah ada di suatu ruangan, saya dilucuti celana panjang saya dan kembali disiksa dengan cara dipukuli ditendang, diselomoti rokok, dimaki-maki serta dipelengkangkan kaki saya dan dipukuli paha saya serta dipanasi korek api kemaluan saya sedangkan saya hanya memakai celana dalam. Saya juga dicabutijenggot saya yang itu adalah cirri identitas Islam yang diperintahkan Rasulillah Muhammad.

Kejadiaan itu mata saya masih dalam keadaan dilakban setelah saya dipaksa mengakui kejadian yang sebagian tidak saya lakukan kemudian saya di bawa ke kantor penyidik baru lakban dilepas.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar dan tidak ada tekanan dari pihak manapun.

Surakarta, 26.4-2014

Ttd

Susilo Agung N.

 

Surat Pernyataan 02

Pada 30 maret 2014 sekitar pukul 18.00 saat itu saat berada di rumah Semanggi didatangi kurang lebih 9 orang.

Saya diboncengkan naik motor menuju Polresta Surakarta, saya dipukul di kepala lebih dari sepuluh kali, muka ditendang dan dipukul, bahkan jenggot yang disunnahkan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam dicabut dengan kata jenggotan tapi bajingan. Saya diancam mau dibunuh. Setelah itu saya baru dibawa ke ruang penyelidikan. Sampai sekarang saya masih merasakan sakit dibagian kepala, merasa pusing dan tidak pernah divisum.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan keadaan sehat tanpa tekanan siapapun.

 

                                                                                                                                                    Surakarta, 26 April 2014

TTD

                                          Khuzaimah Alias Jaim

Surat Pernyataan 03

Pada tanggal 2 April 2014 sekitar pukul 11.00 saya berada ditempat kerja SPBU Semanggi didatangi oleh sekitar 10 orang lebih mengaku aparat polresta. Saya dibawa ke polresta Surakarta dlm perjalan penglihatan saya ditutup pake lakban. Setelah sampai di polresta saya ditendang dan dipukuli, di kepala, badan, dan tangan, waktu itu benda keras juga dipukul di kepala saya, jenggot juga dicabuti dan rambut juga sambil mengeluarkan kata2 kotor sambil mengancam mau melubangi setelah itu sikitar jam satu siang saya dibawa ke penyidik yang saya ingat itu.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan keadaan sehat tanpa tekanan siapapun.

                                                                                                                                    Surakarta, 26 April 2014

TTD

                                                                                                                                          Haedar

(Abu Fatih/Voa Islam)


latestnews

View Full Version