SOLO (Voa Islam) – Dihubungi via telepon pagi ini, Kamis (8/05/2014) pukul 09.40 WIB tadi, Ustadz Aris Munandar selaku Pimpinan DDII Jawa Tengah dan Sekretaris Umum DSKS menanggapi kekerasan aparat kepolisian Polres Solo.
“Hendaknya Kapolres tidak melindungi anak buahnya yang bersalah dengan mengorbankan hubungan baiknya dengan tokoh-tokoh Islam di Solo,” begitu kata beliau.
Sekalipun tidak ada visum et repertum atas korban kekerasan aparat di Polres Solo sebagaimana laporan Tim Tim Pencari Fakta. Namun pengakuan 3 (tiga) warga sekaligus aktivis nahi munkar sebenarnya sudah cukup menjadi bukti.
Apalagi jika dikaitkan jatidiri lembaga kepolisiam yang katanya mengaku sebagai pengayom dan pelayan masyarakat.
TPF yang dibentuk oleh 15 ormas keislaman se-Soloraya tersebut sudah bergerak menyampaikan laporan terjadinya tindak kekerasan terhadap aktivis nahi munkar, yakni Khuzaimah alias Jaim, Susilo dan Haedar.
TPF sudah berudiensi dengan DPRD dan juga menyampaikan kejadian tersebut Kejari Surakarta bahkan ke Ombudsman dan Polda Jawa Tengah. (Abu Fatih/Voa Islam)
Baca juga:
1.Tim TPF Kekerasan di Polres Solo: Copot Kapolres!
2.TPF Laporkan Kekerasan di Polres Solo ke Polda Jateng dan Ombudsman
3.Temuan Tim Pencari Fakta Kekerasan di Polres Solo di Sampaikan ke DPRD
4.Pengakuan Aktivis Nahi Munkar yang Disiksa Polisi Solo
5.Lingkar Kemaksiatan di Solo -Kota Asal Jokowi- dan Modus Barunya