JAKARTA (voa-islam.com) - Sekalipun, sebelumnya diwarnai konflik yang sangat keras di internal Partai PPP, tetapi akhirnya Rapimnas PPP yang berlangsung sampai hari Senin dini hari (12/5/2014), berhasil mengambil keputusan dalam menentukan pilihan koalisinya.
Mayoritas suara DPW PPP mengarahkan pilihannya ke Partai Gerindra dengan calon Presiden Prabowo Subianto. Keputusan itu diambil melalui penentuan sikap DPW PPP, dan mereka menyampaikan pandangan mereka tiap-tiap wilayah.
"Sebanyak 20 DPW ke Prabowo, tiga abstain, 10 minta musyawarah. Yang 10 ini ingin memaparkan pandangannya kembali dan belum menentukan pilihan," kata Wakil Sekjen PPP Syaifullah Tamilha saat ditemui di rapimnas, Senin (12/5/2014) dini hari.
Dia mengakui, rapimnas sejatinya telah ketuk palu. Namun, lantaran ingin mendengar pandangan setiap DPW partai, maka waktu kembali dipersiapkan agar bisa menentukan sikap koalisi.
"Ya kami kasih kesempatan lagi. Pandangan, aspirasi dari daerah itu seperti apa. Secara satu per satu didengarkan sehingga mekanisme musyawarah mufakat berjalan baik," katanya.
Nampaknya, kekuatan Partai-Partai Islam mengarahkan dukungan kepada calon presiden dari Partai Gerindra, yaitu Prabowo Subianto. Sebelumnya, PKS dalam pertemuan Majelis Syuro menentukan pilihan mendukung Prabowo. Tinggal, PAN yang rencananya akan mendeklarasikan cawapresnya, Hatta Rajasa yang akan mendampingi Prabowo Subianto, tanggal 15 Mei ini.
Memang, Prabowo dibanding dengan Jokowi yang dibelakangnya kepentingan Amerika, Vatikan, konglomerat Cina, dan ini sangat mengerikan, bila Jokowi memimpin Indonesia. Jokowi hanyalah 'boneka' dari "Asing dan A Seng" yang akan menjajah Republik ini dan memperbudak pribumi.
Ini terbukti semua keputusan politik Megawati, termasuk menentukan pilihannya kepada Jokowi di tentukan di Singapura, termasuk dalam menentukan calon wakil presiden yang akan mendapampingi Jokowi.
Jadi, Partai Islam yang 'membelot' ke Jokowi hanyalah PKB. Sementara itu, Rhoma Irama yang merasa dikhianati oleh Muhaimin Iskandar, karena mendukung Jokowi, menyatakan hengkang dari PKB. (afgh/dbs/voa-islam.com)