JAKARTA (voa-islam.com) - Sesudah 'besan' Hatta Rajasa mengajukan pengunduran diri, berkaitan posisi sebagai cawapres Prabowo, maka hari ini Presiden SBY resmi menunjuk Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian baru.
Chairul Tanjung dikenal mempunyai hubungan dekat dengan 'taipan' Liem Siew Liong, dan pergi dari Indonesia sejak terjadi kerusuhan Mei 98, dan di rumahnya di Gunung Sahari, dibakar massa, dan menetap di Singapura, sampai mati.
Chairul Tanjung yang menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional itu mengatakan, dia akan fokus kepada masalah fiskal atau anggaran negara. Pendapatan negara yang tidak sesuai dengan target APBN 2014 akan menjadi perhatiannya.
Dalam APBN 2014, penerimaan negara ditargetkan Rp 1.667,1 triliun, atau naik Rp 165,1 triliun (10,99%) dari APBN-P 2013. Ini mayoritas ditopang dari penerimaan sektor perpajakan.
Penerimaan yang tidak sesuai target ini akan membuat belanja negara harus diperkecil atau dihemat. Tujuannya agar defisit anggaran tidak melanggar undang-undang, yaitu lebih dari 3%. Apalagi belanja negara tahun ini ditargetkan Rp 1.726,2 triliun. Chairul Tanjung ingin, defisit tidak lebih dari 2,5%, sehingga ada ruang 0,5% dari anggaran untuk daerah.
"Itu (fiskal) prioritas pertama, termasuk adalah kalau sudah diformulasi dengan baik akan adanya APBN-P. Kedua, terkait dengan kesiapan menghadapi lebaran. Kita tahu setiap kali menghadapi lebaran selalu ada masalah suplai, asay ingin memastikan jajaran di kementerian perekonomian ini betul-betul siap, sehingga bila terjadi harga yang pasti naik, tidak mungkin tidak naik, tetapi kita akan jaga tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya," papar Chairul Tanjung di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Menjaga harga menjelang lebaran ini sangat penting. Chairul Tanjung mengatakan, dia tidak ingin inflasi meningkat tinggi. Selain harga bahan kebutuhan pokok, Chaiul mengatakan, cara menjaga inflasi adalah menjaga arus logistik dan transportasi. Ini akan menjadi perhatian Chaiul Tanjung dalam jangka pendek.
Chairul Tanjung akan menjadi penjaga gawang dibidang ekonomi, menggantikan Hatta Rajasa yang akan sibuk berkampanye menjadi cawapres Prabowo. Hatta memberikan tauladan, dan ketika ia mencalonkan diri, maka dia langsung menemui 'besannya' SBY, dan mengajukan permohonan diri. (afgh/dbs/voa-islam.com)