View Full Version
Sabtu, 17 May 2014

Pemerintah Aceh Mendorong Generasi Muda Menghafal al-Qur'an

BANDA ACEH (voa-islam.com) Banda Aceh yang berjuang menegakkan Syariah Islam, terus berjuang mensosialisasikan nilai-nilai  al-Qur'an di dalam kehidupan generasi muda Aceh. Dengan cara menjadikan menghafal al-Qur'an sebagai salah cara yang sekarang ini dilaksanakan oleh pemerintah Aceh.

Aceh mendapatkan 'otonomi khusus' dari pemerintah pusat Jakarta, dan otonomi khususnya, berupa tuntutan Aceh yang ingin menegakkan nilai-nilai al-Qur'an. Ini dimulai dari generasi mudanya. Aceh yang pernah diperjuang oleh para pendahulunya, seperti Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, sampai generasinya Daud Buereuh, tak lain, bercita-cita ingin menegakkan Islam.

Aceh satu-satunya wilayah yang belum  pernah dijajah oleh Belanda, karena perlawanan rakyat Aceh yang  gigih melawan penjajah kafir. Bahkan, pemerintah Belanda harus mengirim Snock Hourgronye ke Makkah mempelajari Islam, yang bertujuan melemahkan rakyat Aceh. Tapi, semua gagal.

Sekarang, pemerintah Aceh sejak dipimpin oleh Gubernur Abdullah Zaini, terus menggalakkan pemahaman rakyat, terutama pemahaman mereka kepada al-Qur'an. Maka, pemerintah Aceh menyelenggarakan MTQ, di mana lomba cabang Tahfiz Alquran 1 juz, 5 juz, dan 10 juz akan mengakhiri serangkaian lomba dalam Musabaqah Tilawatil Quran MTQ ke-33 Banda Aceh, di Panggung Masjid Al-Makmur, Lampriek, Banda Aceh, Jumat (16/5) pagi ini.

PanitiaMTQ ke-33 Banda Aceh, Elijar MAg kepada Serambi, Kamis (15/5) mengatakan golongan 1 juz diikuti usia 10 tahun, 5 juz diikuti usia 12 tahun dan 10 juz diikuti remaja usia 14 tahun.

“Lomba cabang tahfiz dilaksanakan jam delapan pagi hingga siang, dan malam tidak ada kegiatan perlombaan lagi. Pengumuman seluruh cabang perlombaan dilakukan Sabtu tanggal 17 Mei malam harinya,” ujarnya.

Malam tadi, penampilan final qiraah sabah dan tilawah kategori putra, Hendra (Kuta Alam), Mahlil SHI (Jaya Baru), Fachrurrazi (Meuraxa), sedangkan kategori putri yaitu Zulfa Maulida (Kuta Alam), Nurhanifah (Syiah Kuala), dan Nur Fauza (Ulee Kareng), di Masjid Al-Makmur, Lampriek.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Banda Aceh, Amiruddin Husein mengatakan pihaknya juga akan melaksanakan rapat kerja LPTQ untuk membentuk LPTQ kecamatan, pembinaan kepada peserta hasil dari MTQ ke-33, pelaksanaan MTQ di tingkat gampong hingga kecamatan, dan penetapan calon tuan rumah  MTQ ke 34 pada 2016.

Sungguh masa depan Aceh akan dibingkai dengan nilai-nilai al-Qur'an, dan menjadi wilayah yang Islami di masa depan. (afgh/sm/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version