View Full Version
Sabtu, 17 May 2014

Prabowo, Didukung PKS, PPP, dan PAN, Golkar-Demokrat Belum Jelas?

JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan proses koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bisa berjalan mulus karena keduanya mempunyai persamaan secara ideologis.

"PKS adalah Partai yang Religius-Nasionalis dan Gerindra adalah Partai yang Nasionalis-Religius. Disinilah titik temu koalisi antara Gerindra dan PKS. Koalisi ini adalah koalisi ideologis, bukan transaksional," ujar Prabowo di DPP PKS (18/5/2014).

Prabowo melanjutkan, dengan menghimpun pemilih yang nasionalis dan religius, Prabowo berharap akan mendapatkan dukungan yang signifikan pada Pilpres nanti.

"Dengan begitu nantinya kekecewaan rakyat terhadap agenda reformasi yang telah berjalan 16 tahun lamanya, dapat diobati dengan program-program pemerintahan yang lebih baik," tegasnya.

Nampaknya, terjadinya polarisai yang semakin jelas, di mana kekuatan-kekuatan politik yang berkoalisi, seperti PDIP yang mengusung Jokowi di dukung oleh PKB, Nasdem,  dan terakhir Hanura merapat ke PDIP. Sementara itu, PKS, PPP, dan PAN, akan mendukung pasangan Prabowo dan Hatta.

Sekalipun, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendukung PDIP, tetapi Ketua Umum PB NU, Kiai Said Aqil Sirajd, Kiai Maimun Zubair dari Dewan Syariah Pusat PPP, dan Rhoma  Irama yang mula-mula mendukung PKB, sekarang pun menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta.

Tentu, ke arah mana Partai Demokrat dan Golkar, kecenderungan pilihan politiknya, masih belum jelas. Apakah Golkar dan Demokrat akan membangun poros baru? Dengan duet 'Ical-Pramono Edi'. Masih belum jelas. Tergantung hasil Rapimnas yang akan diadakan pada hari Selasa nanti. Situasi politik masih belum dapat diprediksi.

Nampaknya, konfigurasi politik semakin jelas, pola koalisi yang terjadi, menjelang pilpres, Juli mendatang. Tetapi, segalanya masih bisa berubah. Presiden SBY masih menjadi faktor penentu. Jika Cikeas, terutama Ibu Ani berobsesi ingin menjadikan Pramono Edie menjadi orang 'kedua' di Republik ini, dan bisa menyelamatkan keluarga Cikeas, segala bisa berubah. (afgh/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version