View Full Version
Selasa, 20 May 2014

Polisi Abaikan Pendidikan Agama Saat Diklat, Anggotanya Tewas OD di Stadium

JAKARTA (voa-islam.com) - Anggota polisi dari Polres Minahasa Selatan, Sulut, berinisial Bripda JVG (22) yang diduga tewas karena overdosis di diskotek Stadium, Jakarta Barat telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati. Menurut keterangan polisi, Jumat (16/5) sore, korban diketahui ke diskotek bersama tiga orang rekannya sesama polisi.

"Korban bersama tiga orang saksi saat ini sedang berada di Jakarta untuk mengikuti diklat di kawasan Megamendung dan mendapat libur selama 4 hari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (17/5/2014).

Korban bersama tiga orang saksi saat ini sedang berada di Jakarta untuk mengikuti diklat di kawasan Megamendung dan mendapat libur selama 4 hari

Menurut Rikwanto, ketiga saksi yang berprofesi sama dengan korban berasal dari satuan kepolisian yang berbeda. Saat dibawa dari diskotek menuju Rumah Sakit Husada, korban diantar oleh temannya yang berinisial MM.

"Saksi merupakan anggota Polda Sulawesi Selatan. Masih ada 2 saksi lainnya yang saat ini masih dimintai keterangan," jelasnya.

Menurut pengakuan ketiga saksi, saat mereka mendapatkan libur selama 4 hari dari acara diklat, mereka berempat termasuk korban mendatangi diskotek yang berada di kawasan Jakarta Barat itu.

Polisi Abaikan Pendidikan Agama & Moral, Tewas OD Saat Jeda Diklat Di Megamendung

Pihak kepolisian menutup sementara tempat hiburan malam Diskotek Stadium, Tamansari, Jakarta Barat, setelah tewasnya Bripda JVG (22), anggota Polres Minahasa Selatan Polda Sulawesi Utara, akibat overdosis di klub malam tersebut, Jumat (16/5) dini hari lalu.

Seharusnya Polisi tak cuma urusi pengedar narkoba, akan tetapi urusi juga keluhuran budi pekerti, kedalaman ilmu agama dan menolak suap serta korupsi agar yang masuk ke dalam tubuhnya adalah harta halal.

Iya memang setelah kejadian itu, Stadium langsung kita tutup. Kita police line untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Eko Daniyanto saat dihubungi detikcom, Minggu (18/5/2014).

Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga merekomendasikan ke Pemda DKI untuk penutupan total Stadium menyusul peristiwa tersebut.

"Dari Polres Jakarta Barat koordinasi dengan pihak Pemkot Jakarta Barat. Nanti tergantung keputusan dari Pemkot (ditutup atau tidaknya)," jelasnya.

Menurut Eko, pengelola tempat hiburan malam seharusnya lebih ketat lagi terhadap pengunjungnya. Bahkan, pihak kepolisian juga sudah sering melakukan sosialisasi terhadap pengelola tempat hiburan di Jakarta.

Izin Operasi Diskotek Stadium dicabut

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI telah mencabut izin usaha Diskotek Stadium, Tamansari, Jakarta Barat. Pencabutan itu merupakan buntut tewasnya seorang polisi yang diduga overdosis di tempat tersebut.

"Izin usaha minggu ini selesai," ujar Kadinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budhiman, kepada detikcom, Selasa (20/5/2014).

Menurut Arie, Diskotek Stadium sudah ditutup sejak polisi ditemukan OD tersebut. Polisi juga sudah meminta penutupan diskotek tersebut.

"Tidak bisa beroperasi lagi," tuturnya.

Arie menambahkan, pencabutan izin usaha Diskotek Stadium akan selesai dalam pekan ini. "Minggu ini selesai," imbuh Arie.

Bripda JVG (22), anggota Polres Minahasa Selatan Polda Sulawesi Utara, tewas akibat overdosis di Diskotek Stadium, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (16/5/2014) dini hari lalu. Polisi menelusuri jaringan pengedar yang memasok narkotika ke Bripda JVG.

Seharusnya Polisi tak cuma urusi pengedar narkoba, akan tetapi urusi juga keluhuran budi pekerti, kedalaman ilmu agama dan menolak suap serta korupsi agar yang masuk ke dalam tubuhnya adalah harta halal.

Anggota polisi dari Polres Minahasa Selatan, Sulut, berinisial Bripda JVG (22) yang diduga tewas karena overdosis di diskotek Stadium menjadi momok. Saatnya polisi benahi moral dan agama agar jauh dari narkoba dan barang haram. Wallahu'alam [det/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version