KLATEN (voa-islam) – Aksi penangkapan Densus 88 terhadap Joko Purwanto, 37, pada Kamis (15/5/2014) lalu di Kecamatan Trucuk membuat pihak keluarga terguncang. Keluarga Joko Purwanto yang tinggal di Dusun Mbelan RT 001/ RW 004, Desa Sengon, Kecamatan Prambanan pun menjadi tertutup setelah mengetahui kerabatnya diduga terlibat jaringan terorisme.
Seperti diwartakan Solopos pada, Senin (19/5/2014), rumah keluarga Joko tampak sepi. Hampir tidak ada sama sekali aktivitas di luar rumah berwarna merah muda tersebut. Usaha yang dijalankan keluarga berupa toko kelontong di rumah tersebut juga ditutup rapat-rapat.
Salah seorang wanita berjilbab pun keluar setelah beberapa kali pintu rumah tersebut diketuk. Wanita itu mengaku kakak dari Haryati, istri Joko Purwanto.
Dia pun meminta maaf karena adiknya, Haryati, belum bisa ditemui karena masih terguncang setelah rumahnya digeledah pada Ahad (18/5) malam. Saat penggeledahan itu pula pihak keluarga baru mengetahui jika Joko Purwanto ditangkap Densus 88 pada Kamis (15/5) pagi di Kecamatan Trucuk karena dituding terlibat jaringan terorisme.
“Mohon maaf karena istrinya (Haryati) belum bisa ditemui karena masih lelah dan terguncang,” papar wanita yang enggan disebutkan namanya tersebut kepada wartawan di lokasi, Senin.
Dia juga mengaku kaget dengan penangkapan kerabatnya tersebut. “Saya kaget dan baru hari ini (kemarin) ke sini dan tidak begitu mengetahui kejadiannya,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dusun 4 Desa Sengon, Supar Hadi Mulyono, mengaku tidak percaya dengan ditangkapnya salah satu warga asli Prambanan tersebut. Menurutnya, Joko Purwanto adalah warga yang baik dan pintar bergaul dengan masyarakat.
Bahkan, Joko Purwanto juga pernah dipercaya oleh masyarakat menjadi ketua RT beberapa tahun lalu. “Pak Joko adalah warga asli di Dusun Mbelan, Desa Sengon. Saya kenal orangnya sangat baik karena saya tinggal satu RW dengannya. Jadi, masih tidak percaya jika dia ditangkap Densus,” katanya kepada solopos.com di kantor desa setempat, Senin.
Selain itu, lanjut dia, Joko Purwanto adalah warga yang rajin beribadah. “Dia sering mengisi pengajian, imam dan khotbah Jumat di masjid,” terangnya. (kiblat)