JAKARTA (voa-islam.com) - Jokowi selalu mengatakan tidak ada 'deal' atau 'transaksi' apapun dengan para pendukungnya. Sekarang, beredar informasi bahwa calon presiden (capres) PDI Perjuangan Jokowi soal kabar adanya mahar sebesar Rp10 triliun dari Jusuf Kalla (JK), hanya untuk mendapatkan kursi calon wakil presiden, meskipun kabar itu dibantahnya.
"Tidak ada itu. Kita kan ingin transparan," tegas Jokowi di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014). Saat Jokowi memberikan keterangan di Hotel Luwansa milik konglomerat Cina, Jacob Soetojo, yang menjadi pendukung Jokowi. Di mana di hotel Luwansa sedang berlangsung Rapimnas PDIP dalam memenangkan calon pasangan Jokowi-JK.
Jokowi berani membuktikan jika tidak ada mahar sebesar Rp10 triliun tersebut. Bahkan, dia akan membuka laporan keuangan kampanye partai jika diperlukan nanti. "Kami nanti akan buka. Nantilah. Mulai kami mengeluarkan, nanti akan kami sampaikan," terangnya.
Sebelumnya, politikus senior sekaligus salah seorang pendiri PDIP Sabam Sirait menyebutkan bahwa ia mendengar kabar JK menyanggupi memberi uang sebesar Rp10 triliun atas kesepakatannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk jabatan calon wakil presiden pendamping Jokowi.
Dana Rp 10 triliun itu rencananya akan digunakan sebagai dana kampanye Jokowi-JK di Pilpres 2014 nanti. Dana yang tidak sedikit itu, rencananya akan digunakan menjadi minyak 'pelumas' menggerakkan mesin partai dan tim kampanye Jokowi-JK.
Prof.Mahfud MD yang gagal menjadi cawapres, dan sudah ditolak oleh PDIP itu, menegaskan bahwa semua yang dikatakan oleh Jokowi itu bohong, kalau tidak ada traksaksi. "Bohong kalau tidak ada transaksi. Justru terjadi proses transaksi yang luar biasa", tegas Mahfud MD, di sebuah stasiun televisi semalam. (jj/dbs/voa-islam.com)