JAKARTA (voa-islam.com) - Nasib Jokowi bagai diujung tanduk, rahasianya akan diungkap mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono. Ia akan ungkap keterlibatan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang dinilainya mengetahui proses pengadaan Bus Transjakarta.
"Pak Jokowi tau lah, tidak mungkin tidak tahu. Saya punya video dan gambar-gambarnya," ujarnya, Rabu (21/5/2014).
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Namun dirinya tidak membeberkan secara detil keterlibatan Jokowi dalam proyek pengadaan bus itu.
Udar mengungkap, Gubenur DKI Jokowi disebut sebagai orang yang mengetahui proses pengadaan alat transportasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun tersebut.
Dirinya juga mengaku kecewa dengan sikap Pemprov DKI Jakarta yang berdiam diri terhadap kasus yang menimpa dirinya serta pegawai Pemprov DKI Jakarta. Karena sejatinya, seorang pemimpin dapat membantu menjelaskan kepada penyidik Kejaksaan Agung mengenai proses pengadaan dan sangkaan yang dituduhkan kepada sejumlah anak buahnya.
Terlebih lagi, dirinya hanya menjalankan tugas selaku Kepala Dinas Perhubungan yang harus bertanggungjawab kepada atasannya dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur.
"Kami dibiarkan selama ini dan tidak ada hal-hal yang bisa meringankan kami. Kami ini kan PNS, aturan-aturannya administrasi negara, kami bukan penjahat," keluhnya.
Michael Bimo, Keponakan Jokowi Pemenang Proyek Rp.1,5 T Busway TransJakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil aktivis PRD.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/brbs/voa-islam.com]
JAKARTA (voa-islam.com) - Ini Dia Bukti Korupsi Jokowi di Pengadaan Bus TransJakarta Yang dimenangkan Keponakan Jokowi, Michael Bimo
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi terindikasi terlibat dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta.
Berdasarkan informasi yang berkembang, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju proyek pembelian bus TransJakarta Rp1,5 triliun melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono yang sudah dijadikan tersangka kasus itu sebenarnya tidak setuju pembelian bus TransJakarta Rp1,5 T melalui tender langsung dengan kemenangan keponakan Jokowi.
"Maka dibuatlah panitia lelang yang dikomandoi secara ilegal oleh Micheal Bimo mantan ketua timses Jokowi," kata pemilik akun Twitter Ragil Nugroho @RagilNugroho1.
Kata mantan aktivis PRD ini, walaupun panitianya ada unsur pemprov, tapi yang menentukan aturan dan pemenangnya adalah Michael Bimo.
"Udar sebagai kepala dinas mau tidak mau bertanggungjawab terhadap lelang tersebut. Sampai akhirnya lelang dimenangkan perusahaan keponakan Jokowi, Michael Bimi" ungkap Ragil.
Kata Ragil, Udar diperintahkan Jokowi untuk mengambil busway dari Cina yang dalam spesifikasi barang kondisinya bagus. "Padahal Jokowi dan Michael Bimo sudah tahu kalau Kondisi busway tersebut memang tidak siap operasi," kicau Ragil.
Menurut Ragil, sekitar empat bulan sebelum memutuskan beli itu busway, dan Micahel Bimo diutus Jokowi ke Cina untuk melihat busway. "Menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membeli busway dan merekondisinya di Indonesia," jelas Ragil.
Ragil mengungkapkan, bengkel reparasinya pun sudah disiapkan yaitu di Semarang dan Magelang. "Dua bengkel tersebut masih milik keluarga Jokowi. Setelah dibayar bus dikirim ke Indonesia," papar Ragil.
Kata Ragil, secara birokrasi Udar lapor ke Kemenhub RI kalau ada busway masuk dari Cina dengan spefisikasi A B C D. "Tapi oleh Kemenhub proses pengeluaran barang dipersulit karena spesifikasi barang tidak sesuai data di Kemenhub," jelasnya.
Lanjut Ragil, Jokowi panik dan diutuslah Ahok menemui Kemenhub. Tapi Kemenhub tetap tidak mau keluarin barang. Akhirnya tertunda.
"Dan setelah Kemenhub berkoordinasi dengan BPK dan BPKD. Diceklah barang. Ternyata memang tak sesui spesifikasinya," paparnya.
"Maka terbongkarlah kalau bus itu barang lungsuran. Jokowi buang badan bilang kalau ditipu timsesnya," ungkapnya. [adivammar/petikan/voa-islam.com]