BANDUNG (voa-islam.com) – Tim kampanye pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK, akan melakukan berbagai cara agar dapat memenangkan pertarungan, untuk memperebutkan ‘kursi’ no satu dan dua Republik Indonesia ini.
Salah satu strateginya antara lain adalah akan menggunakan “kiyai kampung” sebagai Juru Kampanyenya (Jurkam). Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Imam Nachrowi. Bahkan Imam menyebut strategi ini dengan istilah “serangan dari atas langit dan di bawah bumi.”
“Jadi PKB akan menyiapkan serangan ratusan ‘di atas langit’ dan ‘di bawah bumi’ dengan bantuan ratusan ribu kiai kampung untuk mendukung capres-cawapres Jokowi-JK,” ungkapnya seperti ditulis oleh harian Republika (22/05/2014).
Pasangan Jokow-JK diusung oleh partai PDI-P, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI. Dari lima partai Islam dan berbasis massa Islam, memang hanya PKB yang mendukung pasangan Jokowi-JK.
Sedangkan empat partai Islam dan berbasis massa Islam lainnya mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta. PKB oleh sebagian kalangan umat Islam dianggap sebagai ‘pengkhianat’ karena memilih berkoalisi dengan partai PDI-P yang dikenal anti-Islam.
Cukup banyak dari tokoh dan simpatisan PKB, yang pada pemilu legislatifi kemarin berjuang dan mendukung PKB, sehingga peroleh suaranya mencapai 10%, akhirnya menarik dukungannya terhadap PKB, dan lebih memilih mendukung Prabowo-Hatta. Seperti, bang Haji Rhoma Irama, Prof. Mahmud MD, terakhir kader NU dari kalangan selebibritis, Ahmad Dhani.
Melihat situasi dan kondisi seperti ini, pasangan Jokowi-JK kian ‘terdesak’ dari berbagai arah. Apalagi kalau Prabowo berhasil ‘menarik’ Partai Demokrat yang milik presiden RI sekarang, menjadi anggota koalisinya. Sangat wajar kalau tim sukses Jokowi-JK akan mengarahkan segala cara agar jagoannya itu menang.
PKB, memang disebut memiliki basis dukungan terbanyak dari ormas Islam NU. Oleh karenya, sangat wajar punya kesempatan besar untuk menggunakan ‘kiai’ kampung yang memang biasanya berafiliasi ke NU.
Tim kampanye Jokowi-JK pasti akan melakukan lobi-lobi yang ‘lihai’ dan ‘cantik’, bahkan akan sampai memberikan ‘doktrin’ kepada para pemuka agama Islam di kampung-kampung, agar mereka mendukung Jokowi-JK.
Bisa jadi mereka akan memberikan janji-janji yang ‘menggiurkan’, yang intinya seolah-olah jika Jokowi-JK menang dalam pilpres mendatang, program dan kegiatan mereka akan didukung sepenuhnya.
Untuk itu, Umat Islam harus waspada, dan tidak boleh tinggal diam. Umat Islam harus memperhatikan dan mengawasi gerak-gerik yang semacam itu. Jangan sampai dinul Islam yang mulia ini ditukar dengan janji-janji yang murahan dan rendah.
Apapun situasi politik yang terjadi hari ini, kaum Muslimin tidak boleh meninggalkan dakwah dan jihad. Karena dengan dakwah dan jihad inilah lah dinul Islam ini akan tegak sempurna di muka bumi ini. [PurWD/Adi/voa-islam]