View Full Version
Selasa, 27 May 2014

Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas Tempat 'Berlindungnya' Kaum Mustad'afin

BANDUNG (voa-islam.com) – Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas (NIC) yang berada di Jalan Cihampelas No. 149, sudah hampir 1 bulan tidak bisa digunakan untuk kegiatan ibadah. Mulai dari shalat lima waktu, shalat Jum’at, dan ta’lim.

Masjid yang beberapa waktu lalu dirusak oleh segerombolan pria bertat, ternyata menjadi tempat bernaungnya kaum mustad’afin seperti para pedagang kaki lima, pengemis, anak jalanan, bahkan para preman. Hal ini ungkapkan oleh Ibu Euis, salah seorang yang membina kaum mustad’afin tersebut.

“Mereka semua itu semenjak ada masjid NIC jadi rajin beribadah’” katanya kepada voa-islam Senin (26/05/2014) usai menghadiri pertemuan dengan PT KAI membahas kelangsungan Masjid NIC di Mapolrestabes Bandung.

Ibu Euis menuturkan kepada voa-islam,sejak tahun 2007 dirinya mulai aktif membina para kaum mustad’afin itu, dan bahagia sekali karena dari mereka cukup banyak yang mulai sadar memahami dan melaksanakan ajaran-ajaran Islam.

“Ada yang bilang ke saya, ‘ibu dulu saya itu tidak mengenal namanya jilbab, baru di sini (belajar di Masjid NIC – red) saya pakai jilbab” ujar Ibu Euis menirukan ucapan binaannya.

Ibu Euis kemudian menceritakan lagi, ada juga dari mereka yang mengatakan bahwa sejak belajar di Masjid NIC ini, dirinya baru tahu bahwa Al-Qur’an itu ternyata isinya menjelaskan berbagai macam masalah kehidupan beserta solusinya.

Namun, saat ini Ibu Euis sangat bersedih sekali dengan dirusaknya Masjid NIC ini, apalagi police line masih belum dibuka oleh pihak kepolisian, sehingga hampir 1 bulan ini, tidak lagi kegiatan keislaman.

“Masalah hukum dan sebagainya biarkan saja berjalan di pengadilan, tapi kegiatan ibadah di masjid ini (masjid NIC – red) harus tetap berjalan” jelasnya.

Akibatnya, Ibu Euis saat pertemuan mediasi dengan pihak PT KAI sangat kesal karena kegiatan Masjid NIC tidak jelas kapan bisa digunakan lagi. Dirinya hanya menyerahkan persoalan ini hanya kepada Allah SWT.

“Biar Allah saja yang membalas perbuatan mereka semuanya atas pengrusakan masjid” papar Ibu yang aktif juga melawan pemurtadan terhadap orang-orang lemah di kawasan Cihampelas, Bandung.

Dalam pertemuan mediasi dengan PT KAI itu, Ibu Euis melakukan walk out dan tidak ikut menandatangi isi kesepakatannya, karena menurutnya itu menguntungkan pihak PT KAI dan sangat merugikan pihak masjid NIC [PurWD/Adi/voa-islam]


latestnews

View Full Version