JAKARTA (voa-islam.com) – PDIP gembar-gembor FPI berlabuh ke kubu Prabowo-Hatta sebagai bagian mentolerir kekerasan. Dalam ranah demokrasi apa saja dibolehkan untuk dipublikasikan selama tidak menyerang donaturnya.
Apa yang alpa dari PDIP?
Ah, rupanya ketika PDIP menyerang FPI berlabuh ke Prabowo tak lebih dari negative campaign yang dilancarkan demi kepentingan tuannya. PDIP lupa, kalangan preman, waria dan aliran sesat berlindung ke PDIP. Salah satunya aliran sesat syiah Indonesia yang mengklaim didukung syiah internasional.
Apa beda negatif campaign & black campaign? lihat disini
PDIP menyerang FPI berlabuh ke Prabowo tak lebih dari negative campaign yang dilancarkan demi kepentingan tuannya. PDIP lupa, kalangan preman, waria dan aliran syiah ia lindingi nampaknya luput diungkap
Penganut ajaran Syi’ah yang biasanya tak menampakkan dukungan kepada Partai Politik maupun Calon Presiden, sekarang terang-terangan mendukung salah satu Partai dan pasangan Capres-Cawapres.
Emilia Renita, Istri muda sesepuh Syi’ah Indonesia Jalaludin Rakhmat blak-blakan kepada publik dengan memberikan dukungan secara terbuka kepada Capres-Cawapres Jokowi-JK. Hal itu atas arahan, bimbingan dan restu ulama Syi’ah Internasional.
"Kami sudah dapat restu dari para ulama Syiah internasional untuk dukung Jokowi," katanya saat menghadiri Forum Pemimpin Gereja-gereja Indonesia dukung Jokowi di Galeri Cafe Cikini Jakarta, Jumat (30/5/2014) malam, dilansir bisnis.com.
Emilia mengatakan, saat ini para penganut Syi’ah di Indonesia diperkirakan mencapai 3 juta orang termasuk 800 orang pengurus. Renita hadir diacara tersebut mewakili Oase, salah satu lembaga binaan Syi’ ah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI).
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu tersebar video seorang ulama Syi’ah asal Kanada, Syed Muhammad Ridvi. Dalam video berdurasi 18 menit 59 detik itu, dia mengucapkan selamat atas terpilihnya Jalaludin Rakhmat menjadi anggota DPR RI dan anjuran agar penganut Syi’ah Indonesia memilih Jokowi pada Pilpres mendatang.
Nampaknya, usaha dan dukungan Syi’ah tidak main-main pada Pemilu tahun ini. (bms/jabir)