JAKARTA (voa-islam.com) Sungguh luar biasa komitmen dan loyalitas Jenderal AM Hendropriyono terhadap Jokowi-JK. Di mana mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal AM. Hendropriyono secara terbuka terus melakukan penggalangan dukungan kepada berbagao fihak mendukung pasangan Jokowi-JK di pilpres Juli nanti.
Salah satu pihak yang dimintai dukungannya adalah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). LDII yang berulang kali bermetamorphose (berubah bentuk) itu, sejak mulai dari Darul Hadist yang berpusat di Kediri, Jawa Timur, dan pernah dibawah perlindungan Mayjen Ali Moertopo, dan sekarang menjadi LDII.
Selanjutnya, Hendropriyono secara terbuka meminta dukungan tersebut kepada pimpinan LDII. "Saya ini mendukung orang yang pantas jadi presiden," kata Hendro kepada para pimpinan LDII, Selasa (3/6/2014).
Pernyataan Hendropriyono itu disampaikan langsung kepada Ketua LDII Prasetyo Sunaryo, Azhar Budiman, dan Wakil Sekretaris Umum Hasyim Nasution. Dia menilai Jokowi-JK layak mendapat dukungan dari semua golongan termasuk LDII.
"Orang di generasi saya, setua saya sudah tidak usah jadi presiden saja. Kalau orang yang seusia saya maju, itu berarti telat mikir," kata dia.
Menurutnya, orang-orang seusianya harusnya menjadi tokoh yang menasehati mereka yang lebih muda. "Alhamdulillah di rumah saya ada cermin, jadi biar tahu kalau enggak pantes maju," ujarnya.
Namun, seperti sadar bahwa hal itu menohok JK, Hendropriyono langsung mengatakan bahwa hal itu tak berlaku untuk JK yang menjadi Cawapres pendamping Jokowi. Ia beralasan figur JK dianggap masih layak untuk menjadi pemimpin.
"Apalagi Jokowi kan orang baru. Kalau JK itu posisinya kan mengiringi, karena ini (Jokowi) kan orang baru. Yang jelas tekadnya sudah jelas," tandasnya. Puluhan jenderal, salah satunya Jenderal AM.Hendropriyono, berdiri tegak disamping Jokowi. Mantan kepala BIN, Jenderal Hendropriyono, terus menggalang berbagai kelompok, tujuannya memenangkan Jokowi. (jj/dbs/voa-islam.com)