View Full Version
Kamis, 05 Jun 2014

Walikota Risma Pantang Mundur Tutup Dolly Meski di Demo PSK & Germo

SURABAYA (voa-islam.com) - Walikota Surabaya Tri Rismaharini tetap bersikukuh pada keputusannya. Ia akan segera menutup Dolly dan tutup kuping meski kebijakannya mendapat penolakan dari PSK maupun mucikari setempat.

Bahkan, dia meyakini penutupan tersebut penting untuk menjaga masa depan anak-anak yang terkurung di kompleks pelacuran terbesar di Surabaya itu.

"Endak apa-apa, saya kan harus nyelamatkan yang lebih besar lagi. Masa depan bangsa ini kan harus diselamatkan, terutama anak-anak di sana, karena merekalah yang akan meneruskan bangsa ini. Saya harus beri ruang pada mereka untuk mereka bisa berhasil seperti anak-anak lain di Surabaya," ujar Risma di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/6).

Tak hanya itu, penolakan tersebut juga tak akan mengubah kebijakannya meski dipenuhi kontroversi. Dia yakin, upaya tersebut mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

Sebelumnya, ratusan lebih PSK dan mucikari dari beberapa wisma di Jarak dan Dolly, termasuk PSK dan mucikari eks-lokalisasi Sememi dan Moroseneng yang terlebih dulu ditutup Pemkot Surabaya, juga ikut bergabung menyuarakan aspirasinya di secarik kertas putih. Rencananya, tulisan-tulisan itu akan diserahkan ke Komnas HAM dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta, Jumat (6/6) besok.

Aksi menulis para pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari di Gang Dolly dan Jarak ini, digelar, Kamis (5/6), di sepanjang lorong (gang) prostitusi yang melegenda di Asia Tenggara tersebut. [dbs/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version