View Full Version
Ahad, 08 Jun 2014

Kronologi Keributan di Lapas Klas II Magelang versi ikhwan Mujahidin

MAGELANG (voa-islam.com) - Sekitar jam 09.30, keluarga ikhwan dari Bandung, Jawa Barat masuk ke Lapas Klas II  Magelang. Mereka terdiri dari tiga akhwat dan satu pengemudi. Tidak beberapa lama, diluar Lapas datang lima ikhwan dari Jakarta yang bertujuan untuk membezuk ikhwan-ikhwan yang berada didalam.

Setelah menjalani prosedur yang ditetapkan pihak Lapas, ternyata mereka sementara tidak boleh masuk. Mereka harus menunggu sampai pembezuk yang sudah didalam keluar dulu.

Mengetahui hal ini, ikhwan–ikhwan mujahidin mengambil inisiatif untuk negosiasi dengan petugas didepan ruang bezuk yang biasa dipakai oleh ikhwan-ikhwan mujahidin menerima pembezuk, supaya mereka bisa segera masuk, dengan argumen bahwa mereka jauh–jauh datang dari Jakarta.

Kasihan kalau harus menunggu lama, sementara kalau keluarga ikhwan–ikhwan segera keluar juga kasihan Karena anak–anak mereka juga masih kangen. Toh mereka tidak setiap bulan bisa bertemu karena kondisi jarak yang sangat jauh.

Tetapi yang didapat ikhwan–ikhwan mujahidin sangat diluar perkiraan. Dengan nada tinggi petugas KPLP mengatakan kepada para ikhwan yang melakukan negosiasi saat itu,
“Sebetulnya kami selalu membantu kalian, tapi kalian saja yang nggak pernah merasa dibantu.”

Tidak sampai itu, tiba-tiba petugas tersebut memukul kepala salah satu ikhwan yang melakukan negosiasi tersebut hingga terjatuh. Melihat hal ini, ikhwan-ikhwan yang lain tidak terima, dan terjadilah adu pukul antara ikhwan-ikhwan dengan petugas.

Melihat temannya adu pukul, para petugas yang lain ikut membantu dan melakukan pengeroyokan ikhwan-ikhwan dengan cara “hit and run”.

Akibat dari kejadian tersebut, pada pihak ikhwan mujahidin dua orang terluka. Satu terluka di bagian mata saat mencoba melerai namun malah dipukul, dan satu ikhwan lagi terluka dipelipis sebelah kiri.

Sedangkan dipihak petugas, empat orang terluka dan diantaranya ada yang dirawat dirumah sakit.

Pantauan sampai hari Sabtu, didepan lapas masih bersiaga aparat terdiri dari TNI dan Polisi dengan menggunakan satu mobil Dalmas dan beberapa motor.
(abu hayyan/adivammar/voa-islam)


latestnews

View Full Version