View Full Version
Ahad, 15 Jun 2014

Lokalisasi Dolly Akan Ditutup, Lokalisasi Saritem yang Sudah Ditutup Malah 'Hidup' Kembali

BANDUNG (voa-islam.com) – Lokalisasi Dolly yang terletak di Surabaya - kalau tidak ada aral merintang – akan ditutup oleh Pemkot Surabaya pada Rabu, 18 Juni 2014. Namun, lokalisasi Saritem yang berada di kota Bandung, malah akan “hidup” kembali.

Aktivitas Saritem terbukti masih menggeliat. Padahal Pemkot Bandung sudah resmi menutup kawasan prostitusi tersebut. Dalam razia berlanggsung sore hari, petugas gabungan menjaring tujuh pasangan mesum yang memilih bersembunyi di dalam kamar.

Razia bersandi operasi penyakit masyarakat (pekat) mengerahkan ratusan petugas gabungan dari unsur Polri, TNI, Satpol PP Kota Bandung, dan Dinas Sosial Kota Bandung. Petugas menyisir sedikitnya 50 rumah bordil di kawasan esek-esek tersohor ini. Hanya beberapa rumah bordil berhasil disambangi. Tempat bordil lainnya mengunci rapat pintu dan tak bereaksi sewaktu petugas menggedor-gedor pintu. Seluruh jendela rumah itu 'mendadak' tirainya tertutup, padahal langit masih sore.

Mengetahui gelagat 'kucing-kucingan', polisi bersenjata laras panjang terus mengetuk keras pintu dan mengancam mendobrak paksa. Situasi serupa terjadi di sejumlah rumah bordil yang rata-rata berlantai tiga.

Misalnya di satu rumah bordil, petugas urung membuka paksa pintu setelah seorang pria dari luar rumah membawa kunci. Sewaktu pintu buka, petugas merangsek masuk dan memeriksa tiap kamar.

"Keluar. Jangan sembunyi," kata polisi bersenjata laras panjang seperti yang dilaporkan oleh situs detik pada Jum’at (13/06/2014).

Petugas turut menyita minuman keras (miras) beragam merek yang ditemukan di sejumlah tempat bordil tersebut.

"Ada tujuh pria dan 21 wanita PSK yang kami amankan. Selain itu, kami menyita 250 krat atau sekitar 4.000 botol minuman keras," ucap Kasatnarkoba Polrestabes Bandung AKBP M Ngajib ditemui di lokasi razia.

Munculnya kembali aktivitas terlarang di lokalisasi Sarietem ini, mendapat tanggapan dari Ustadz Syarief Hidayatullah pengurus Ormas Islam Pemuda Persis Jawa Barat. Ustadz Syarief mengatakan sebenarnya untuk kasus Saritem berada di bawah wewenang wali kota Bandung untuk mengatur dan membubarkannya.

“Jika Pak Emil (Sapaan Akrab Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil – red) mau serius membubarkan semua praktek prostitusi di sana (Saritem – red) maka itu sangat mudah” katanya kepada voa islam melalui pesan pendeknya pada Sabtu (14/06/2014).

Ustadz Syarief juga menuturkan bahwa pihaknya dari Ormas Islam bisa diajak kerja sama untuk rehabilitasi lokalisasi tersebut dengan mengoptimalkan peranan (pesantren) Darul Taubah yang agaknya kurang optimal.

“Jadi, hemat kami persoalan tersebut (praktek prostitusi Sariteum) kembali kepada kebijakan publik dari Walikota Bandung agar tidak terjadi anarkisme dari kaum muda muslim yang sudah gerah melihat mereka (PSK)” pungkasnya.

Peristiwa ini harus secepat mungkin mendapatkan penanganan dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Wakil Wali Kota Bandung Oded. M. Danial yang merupakan kader dari partai PKS. Razia ini seperti alarm pengingat bagi Pemkot Bandung, Dan kalau alarm ini tidak tanggapi, bukan tidak mungkin Saritem yang sudah ditutup 6 tahun yang lalu akan “hidup” kembali. Na’udzu billahi min dzalik. [PurWD/Adi/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version