View Full Version
Senin, 16 Jun 2014

Menanggapi Saritem 'Hidup' Lagi, Wali Kota Bandung Akan Menertibkannya Secara Rutin

BANDUNG (voa-islam.com) – Seperti yang telah diberitakan sebelumnya oleh voa islam tentang lokalisasi Saritem yang “hidup” kembali, dengan ditangkapnya 21 Pekerja Seks Komersial (PSK) dan 7 pasangan mesum oleh petugas gabungan TNI, Polri, Satpol PP Kota Bandung, dan Dinas Sosial Kota Bandung pada Jum’at (13/06/2014) (baca: Saritem “Hidup” Kembali, Alarm Buat Wali Kota Bandung).

Razia PSK di Saritem serta isu akan “hidup” kembali lokalisasi Saritem, yang beberapa tahun lalu sebenarnya sudah ditutup oleh Pemkot Bandung, ternyata mendapat perhatian serius dari Wali Kota Bandung saat ini, Ridwan Kamil.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menegaskan, pihaknya akan menertibkan lokalisasi Saritem secara rutin. Selain aspirasi yang muncul dari masyarakat, penertiban ini pun dilakukan sebagai antisipasi menjelang Ramadan dan penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya.

"Dimulai tadi malam (penertiban, red). Itu untuk merespons aspirasi yang cukup banyak dari masyarakat, antisipasi jelang Ramadan, dan juga antisipasi dari Surabaya hijrah ke Bandung, meski itu rumor saja," ungkap Emil di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Sabtu (14/6).

Emil mengakui, problematika di Kota Bandung cukup banyak, dan satu per satu muncul ke permukaan. Dalam penyelesaiannya, ia pun tak bisa menjanjikan dalam satu tahun bisa tuntas. Namun, secara perlahan pihaknya terus mengupayakan penyelesaian, salah satunya Saritem.

"Saritem secara resmi sudah ditutup. Namun ternyata di lapangan masih ada kegiatan-kegiatan, dan itu harus ditertibkan dengan sifat yang rutin. Sesuai tema tahun disiplin, penertiban akan terus dilakukan," ungkap Emil seperti dilaporkan laman klik galamedia Minggu (15/06/2014).

Saat penutupan lokalisasi Saritem, Wali Kota Bandung sebelumnya akan menjadikan lahan tersebut sebagai Islamic Center. Untuk solusi Saritem ini, diakui Emil, sempat terjadi perdebatan. Namun dalam kepemimpinannya, ekonomi akan menjadi solusi dalam penyelesaian kawasan Saritem.

"Ada rencana dijadikan pasar emas, karena di sana kan dekat Pasar Baru, sehingga bisa menarik wisatawan. Juga bisa mempekerjakan warga lokal, supaya orang yang tidak ada urusan dengan bisnis itu, bisa melanjutkan kehidupan ekonominya. Namun, ini masih diperbincangkan dan belum dieksekusi," lanjutnya.

Sementara itu, Ustadz Syarief Hidayatullah pengurus Ormas Islam Pemuda Persis Jawa Barat mengatakan sebenarnya untuk kasus Saritem berada di bawah wewenang wali kota Bandung untuk mengatur dan membubarkannya.

“Jika Pak Emil (Sapaan Akrab Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil – red) mau serius membubarkan semua praktek prostitusi di sana (Saritem – red) maka itu sangat mudah” katanya kepada voa islam melalui pesan pendeknya pada Sabtu (14/06/2014).

Ustadz Syarief juga menuturkan bahwa pihaknya dari Ormas Islam bisa diajak kerja sama untuk rehabilitasi lokalisasi tersebut dengan mengoptimalkan peranan (pesantren) Darul Taubah yang agaknya kurang optimal.

“Jadi, hemat kami persoalan tersebut (praktek prostitusi Sariteum) kembali kepada kebijakan publik dari Walikota Bandung agar tidak terjadi anarkisme dari kaum muda muslim yang sudah gerah melihat mereka (PSK)” pungkasnya. [PurWD/Adi/voa-islam]


latestnews

View Full Version