View Full Version
Selasa, 17 Jun 2014

Berita Positif Tentang ISIS Nangkring di Situs Berita Nasional

JAKARTA (voa-islam.com) – Tak biasanya, situs berita nasional yang tak memiliki platform perjuangan Islam meampilkan berita positif jamaah jihad Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS). “ISIS Keras Terhadap Tentara, Lembut Terhadap Warga Irak,” judul di situs vivanews, Selasa (17/06/2014).

Judul diikuti Tag-line, “Warga lebih takut pada pemerintah Syiah Maliki ketimbang militan ISIS.”

Dalam ulasannya, situs yang beralamat viva.co.id menyebut ISIS sebagai kelompok yang dilabeli teroris oleh Barat ini disenangi warga sipil. Padahal video pembantaian tentara Irak oleh militan ISIS muncul di internet.

“Mereka, bahkan lebih memercayai ISIS ketimbang tentara pemerintahan Syiah Nouri al-Maliki,’ tulisnya.

Situs berita yang didominasi warna merah putih tersebut mengutip dari New York Times pekan lalu, ada ratusan ribu warga di kota Mosul, Irak, memang mengungsi setelah ISIS menguasai kota itu pekan lalu. Namun,

mereka mengungsi bukannya takut pada ISIS, tetapi pada serangan tentara pemerintah, atau bahkan serangan udara Amerika.

"Kami takut situasinya nanti seperti di Falluja dan Ramadi," kata seorang pekerja pemerintah, Abu Mohammed. Dia merujuk pada dua kota di Provinsi Anbar yang ratusan penduduknya tewas akibat serangan udara pemerintah Maliki.

Dalam ulasannya yang mengutip keterangan warga, tentara ISIS sangat rendah hati dan tidak meneror penduduk sipil. Hanya terlihat beberapa militan ISIS yang mengenakan penutup hitam, itu pun hanya di pos pemeriksaan.

"Tidak, tidak, tidak. Sebaliknya, mereka menyambut baik masyarakat," kata seorang wanita saat ditanya apakah ISIS menyakiti warga.

. . . tentara ISIS sangat rendah hati dan tidak meneror penduduk sipil. Hanya terlihat beberapa militan ISIS yang mengenakan penutup hitam, itu pun hanya di pos pemeriksaan. . .

Situs tersebut juga mengungkap bahwa tentara pemerintah lebih ditakuti oleh warga setempat. Masyarakat Irak yang kebanyakan Sunni mengaku didiskriminasi dan kerap disakiti oleh pemerintah Syiah Irak pimpinan Maliki. Bahkan, Irak dibantu oleh Iran dalam menekan Muslim Sunni, seperti yang diyakini pemerintah Amerika Serikat selama ini.

Warga mengatakan, tentara pemerintah mengincar Muslim Sunni dengan melabeli mereka teroris. Tentara juga korup. Bagi yang ingin keluar penjara, harus membayar sejumlah uang.

"Maliki ingin mengakhiri Sunni. Bisa Anda katakan berapa banyak orang Syiah yang ditahan karena teror?" Hampir semua yang dipenjara adalah orang Sunni. Dia mengincar kami. Saya ingin kembali ke Mosul, tetapi kami takut akan jadi korban Falluja selanjutnya," kata Ahmed Hussain, polisi di Mosul yang meninggalkan posnya setelah melihat tentara kabur.

ISIS dalam akun Twitternya mengaku telah membunuh 1.700 tentara dan polisi Syiah Irak. Dalam beberapa foto, ISIS tengah mengeksekusi mati puluhan tentara Irak yang berpakaian sipil.



Kendati keras pada tentara pemerintah, namun warga Mosul mengaku ISIS memperlakukan mereka dengan lemah lembut. Di pos pemeriksaan, kata warga, tentara ISIS hanya menanyakan apakah mereka membawa senjata. Jika dijawab "tidak", maka mereka dibiarkan lewat tanpa diperiksa.

Beberapa di antara warga bahkan mengatakan, kehadiran ISIS membuat mereka lebih aman dan bebas kemana-mana, ketimbang saat dilakukan penjagaan oleh tentara. Bahkan, banyak warga yang meninggalkan keluarga mereka di Mosul, memercayakannya pada ISIS.

"Sejauh ini militan tidak menyakiti warga sipil dan mereka membebaskan kota dari pemeriksaan militer yang mencekik kami, Saya percaya mereka lebih baik dari tentara. Saya akan meninggalkan keluarga saya di sini sampai situasi tenang," kata Ammar Saleh, 32, pekerja di rumah sakit Mosul. [PurWD/vv/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version