View Full Version
Rabu, 18 Jun 2014

Jelang Pilpres 2014: Anarkisme Diambang Mata?

SOLO (Voa-Islam) – Setelah kemarin pkspiyungan.org memberitakan anarkisnya massa pendukung Jokowi-JK di Yogyakarta. Pada malam harinya (17/06) di Solo terjadi penembakan terhadap seorang tokoh pemuda diduga oleh dua orang yang berbonceng sepeda motor. Apakah ini menyongsong Pemilu damai yang digembar-gemborkan atau malah sebaliknya ?

Kronologi anarkisme massa Jokowi-JK di Jogyakarta sebagaimana dikabarkan pkspiyungan.org adalah sebagai berikut:

Jogjakarta 17 Juni 2014

Kampanye PDIP (Kampanye Pilpres Pendukung Pasangan Jokowi-JK -red) di daerah Yogyakarta yang dipusatkan di stadion Mandala Krida berujung rusuh di beberapa daerah,

Di Daerah Tamsis

Sekelompok mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia menjadi korban kebrutalan simpatisan moncong putih PDIP di depan kampus UII Jalan Taman Siswa, mereka dipukul dengan pemukul dari bambu dan kayu, juga ada yang menggunakan pentungan. Para Korban sore ini sedang di visum, ada satu yang parah kepala bocor ber Nama "AK", Ak seorang mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia yang tadi sore divisum di RS Hidayatullah Yogyakarta.

Masalah hanya sepela. Para mahasiswa yang hendak menyabrang kebetulan bertemu dengan gerombolan simpatisan moncong putih PDIP dan mereka dengan arogannya menyasak dengan mengacungkan pentungan kepada para mahasiswa yang sudah melewati setengah dari bagan jalan yang hendak disebrangi.

Mahasiswa hendak ditolong tukang parkir

Dua orang tukang parkir yang berniat menyelamatkan mahasiswa tidak luput mendapatkan pukulan dan tendangan simpatisan PDIP.

Team advokasi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia sudah mengantongi beberapa bukti dan insyaallah segera diperkarakan atas arogansi dari simpatisan PDIP pendukung Jokowi-JK.

Di Daerah Tukangan

Daerah tukangan, karna jalanan macet para simpatisan PDIP unjuk kekuatan dan memepet para pengguna jalan yang mengakibatkan beberapa warga yang pulang dari bekerja terjatuh.

Di Daerah Lempuyangan

Masih sama,Masa PDIP turun ke jalan membawa bambu dan merusak atribut kampanye dari Bakal Calon Presiden lawan "Prabowo subianto", hingga berita ini beredar lempuyangan masih mencekam,dan polisi dikerahkan untuk menjaga lokasi agar segera kondusif.

Depan SMP Bopkri

Masa PDI-P yang arogan ala preman jalanan, semasa melintasi masjid di jalan gayam sewaktu sholat ashar diperingatkan warga untuk menurunkan tensi suara kenalpot, namun tidak diindahkan, hingga ada warga yang meneriaki, Kafir itu artinya pembangkang.

Tak terima dengan teriakan tersebut wargapun dilempar batu, akhirnya warga menarik mundur untuk mengalah guna menunaikan sholat ashar, sehabis sholat warga sekitar menarik masa yang anarkis tadi ke utara perempatan gayam menjauh dari masjid dan terjadilah perang antara warga dengan masa moncong putih tepatnya di depan jalan besar arah ke SMP Bobkri.

Hingga malam polisi dan TNI masih berjaga jaga di beberapa area rawan gesekan.

Sedangkan kejadian di Solo dikabarkan detik.com sebagai berikut:

Aksi penembakan gelap terjadi di jalanan umum Solo. Seorang ketua organisasi pemuda menjadi incaran pelaku penembakan. Target selamat, namun seorang penjual kebab yang berusaha menghalangi pelaku yang hendak lari justru terkena tembakan di lengan kanannya.

Aksi penembakan itu terjadi di Jalan Adi Sumarmo Solo, Selasa (17/8) malam. Target penembakan adalah Denny Nur Cahyanto alias Dencis, ketua sebuah organisasi kepemudaan di Solo. Denny telah dikuntit dua orang berboncengan motor saat keluar dari rumahnya di Jalan Kelapa Gading, Kompleks Perum Klodran Indah.

Menurut keterangan polisi Sesampai di Jalan Adi Sumarmo menuju arah kota, kaca mobil Pajero yang dikendarai Denny ditembak dari arah kanan. Setelah itu ditembak dari arah depan, namun mengenai wiper sehingga hanya melukai kaca dan tidak tembus.

Mengetahui jiwanya terancam Denny lalu mengejar motor pelaku penembakan. Setelah terkejar Denny berusaha menghentikan motor dengan cara menghalangi laju motor. Motor pelaku terjatuh, lalu Denny meneriakinya sebagai maling.

Tak jauh dari lokasi itu Juli Siswanto berjualan kebab. Mendengar teriakan Denny, dia lalu berusaha menghambat para pelaku yang berusaha lari. Karena merasa dihalangi pelaku kemudian menembak Juli hingga mengenai lengan kanannya. Juli kemudian dilarikan ke RS Brayat Minulya namun kemudian diperbolehkan pulang.

Kapolresta Surakarta, Kombes Iriansyah, Rabu (18/6/2014) kepada wartawan detik.com mengatakan: "Kami akan segera melakukan pengembangan dari motor pelaku yang tertinggal di lokasi. Kita juga akan mempelajari motif penembakan apakah sakit hati, balas dendam atau motif lainnya. Yang jelas ini sudah perencanaan pembunuhan karena pelaku menguntit dan mengejar target sejak dari awal," (dbs/AF) 


latestnews

View Full Version