View Full Version
Rabu, 18 Jun 2014

Alhamdulillah, Dolly Akhirnya Ditutup

SURABAYA (voa-islam.com) - Malam ini deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dihadiri pejabat Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya di gedung Islamic Center jalan Dukuh Kupang Surabaya.

Nampak hadir Gubernur Jatim Soekarwo dan Walikota Surabaya Tri Risma Harini, Kapolrestabes dan sejumlah pejabat Formpimda.

Dalam sambutannya Pakde Karwo menjelaskan pemerintah ingin semua warga sejahtera.  "Pemerintah tidak ingin membiarkan warganya hidup tidak bermatabat," kata Pakde Karwo, Rabu (18/06/2014).

Pakde Karwo juga berkeinginan agar wilayah Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan menjadi wilayah yg bersih,sehat,aman,tertib dan bebas dari lokalisasi prostitusi. Dua wilayah Putat Jaya menjadi  wilayah yang bermartabat dengan membangun usaha perekonomian yang sesuai dengan  tuntunan agama dan peraturan yang berlaku.

Sementara itu sebanyak 107 warga Kelurahan  Putat Jaya kecamatan Sawahan telah melakukan deklarasi tidak melakukan alih fungsi rumah menjadi wisma prostitusi.

Sementara itu perwakilan Psk dan Mucikari tidak ada yang datang ke acara deklarasi dan membuat acara sendiri.

Mensos: Penutupan lokalisasi Dolly merupakan peristiwa bersejarah.

Sementara itu, Menteri Sosial Salim Asegaf Al Jufri mengatakan penutupan lokalisasi Dolly merupakan peristiwa bersejarah.

"Yang hadir disini mengukir sejarah luar biasa. Yang memberi dampak kedepan bagi  pertumbuhan anak -anak,'kata Mensos.

Menteri dari PKS ini menabahkan  penderita penyakit menular karena seksual di Indonesia makin banyak di Indonesia.

"Anak terlantar ada 4 juta anak. Belum lagi lansianya, dan mereka yang tinggal ditempat tidak layak huni. Kalau seluruh daerah tidak bangkit bersama mengentaskan pmks, pemerintah pusat akan kualahan," katanya.

Ditambahkannya semua yang direncanakan dengan baik pasti semuanya akan berjalan baik. Semoga 3 bulan selesai. "Saya sepakat dan setuju untuk kerjasama sebelum saya lengser, 2-3 bulan kedepan saya akan memberikan perhatian khusus untuk Jatim,"katanya.

Perlu diketahui, deklarasi bertajuk alih fungsi wisma dan alih profesi bagi wanita harapan sekaligus pemberian bantuan secara simbolis dari gubernur jatim ini dihadiri beberapa tokoh agama, Ketua MUI Jatim dan Surabaya, Ketua PWNU Jatim, tokoh masyarakat, forpimda, Kapolrestabes Surabaya Kombes  Setija Junianta, Korem Bhaskara Jaya serta ribuan undangan.

Pantauan beritajatim.com gedung Islamic Center dipenuhi tamu undangan yang menyaksikan peresmian deklarasi surabaya bebas prostitusi. Sementara untuk keperluan pengamanan, Polrestabes Surabaya mengerahkan 1.411 personel, serta sejumlah kendaraan taktis (rantis) sudah terlihat di lokasi seperti mobil water canon maupun truk pengangkut personel dan mobil patroli di sekitar area Gedung Islamic Center. [Beritajatim/abdullah/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version