Bandung (voa-islam.com) HTIPress merilis sebuah pernyataan sikap tentang kepemimpinan yang ideal "Umat Islam harus memilih pemimpin yang mau menyerukan dan menerapkan syariat Islam. Bukan hanya pribadinya melainkan sistem apa yang dibawanya. Demikian diungkapkan oleh Ust. Rokhmat S. Labib, pada acara Halqah Islam dan Peradaban pada Ahad (22/06) di Masjid Istiqomah, Bandung.
Acara yang diselenggarakan oleh DPD II HTI Kota Bandung tersebut mengangkat tema “Pemimpin Dambaan Umat dalam Perspektif Islam”. Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 - 11.30 WIBtersebut dihadiri lebih dari 800 peserta. Hadir sebagai pembicara yaitu Rokhmat S. Labib(Ketua DPP HTI) dan H. Budi Mulyana, M.Si. (Pengamat Politik).
Ust. Rokhmat menyatakan bahwa seorang pemimpin harus mampu memikul tanggung jawab sebagai pemimpin. Menurut Ust. Rokhmat dalam hal ini dia harus bertanggung jawab terhadap umatnya dengan apa dia memimpin. Maka ini tentu berbicara mengenai sistem apa yang akan dia jalankan”,tuturnya.
Untuk itu Ust. Rokhmat mengimbau kepada peserta yang hadir dalam acara tersebut agar memilih pemimpin yang akan menerapkan syariat Islam. “Hizbut Tahrir mengajak agar memilih pemimpin yang sesuai dengan ketentuan syarat in’iqad (syarat pengangkatan), dengan menekankan bahwa bukan hanya aspek pribadinya, melainkan sistem apa yang diterapkannya. Dan ini tidak akan terjadi dalam sistem demokrasi, untuk itu mari perjuangkan tegaknya kepemimpinan yang amanah yakni khilafah”, pungkasnya.
Sementara itu, pembicara lain yakni Budi Mulyana mengatakan bahwa pemimpin dalam Islam itu memang harus membawa misi penerapan syariah Islam. “percuma saja memiliki pribadi yang berwibawa dan merakyat apabila dalam misinya tidak sama sekali menyinggung soal syariat Islam”, katanya.
Acara Halqah Islam dan Peradaban yang diselenggarakan oleh HTI Bandung merupakan salah satu agenda untuk mencerdaskan masyarakat tentang kondisi umat sekarang ini ketika syariat Islam tidak ditegakkan dalam institusi negara. Oleh karenanya HTI tidak pernah bosan untuk menyerukan syariah dan khilafah di tengah-tengah masyarakat karena memang itu merupakan kewajiban yang Allah bebankan kepada umat Islam. [MI Bandung/voa-islam.com]