View Full Version
Kamis, 26 Jun 2014

Bentrok Antar Massa Pendukung Capres di Yogya Terjadi

YOGYAKARTA (Voa Islam) — Perang batu antara pendukung Jokowi dan Prabowo, berawal dari broadcast tentang penyerangan yang dilakukan salah satu masa pendukung terhadap masa pendukung lainnya di Jl Bantul, Kweni, Sewon Bantul.

Demikian disampaikan Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Slamet Santoso, di lokasi kejadian, Selasa (24/6).

Slamet menjelaskan, akibat broadcast tersebut menyebabkan pendukung Jokowi yang usai mengikuti kirab budaya di Alun-Alun Yogyakarta melakukan penyerangan terhadap pendukung Prabowo.

"Masa pendukung capres Prabowo yang mayoritas adalah PPP baru saja pulang dari kampanye di Lapangan Pendowoharjo Bantul. Sedangkan masa pendukung Jokowi yang mayoritas PDIP baru saja pulang dari kampanye di Alun-Alun, keduanya lalu bertemu di perempatan Ngabean,dan terjadilah bentrok," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa kerusuhan yang melibatkan masa pendukung pasangan capres cawapres Selasa (24/06) di DIY sore tadi tak hanya terjadi di Jl Bantul Km 5 dusun Kweni, Panggungharjo Sewon Bantul.

Di kota Yogyakarta, tepatnya di perempatan Ngabean Jl Ledjen Suprapto, Ngampilan, peristiwa saling serang dan lempar batu juga sempat terjadi antara dua kubu masa pendukung Jokowi dan Prabowo.

Kedua masa diketahui sempat saling serang seusai pulang dari mengikuti kamanye terbuka di dua tempat berbeda. Beruntung pihak kepolisian yang memang telah berjaka-jaga sejak siang di lokasi yang rawan terjadi bentrok tersebut berhasil menghalangi kedua masa sehingga bentrok dapat dihindarkan.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyesalkan terjadinya bentrok antara massa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan massa PDIP. Menurutnya, masyarakatlah yang menjadi korban tindakan tersebut.

"Itu sebenarnya tidak perlu terjadi saat kampanye. Kampanyelah dengan baik tanpa mengorbankan orang lain," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Danurejan, Kota Yogyakarta, Rabu (25/6/2014).

Sultan berharap polisi menindak tegas para pelaku. Sebab, apa yang dilakukan massa PPP dan PDIP sudah mengarah pada pelanggaran hukum. "Tindakan polisi ya harus pada aturan yang ada," ungkapnya. (aktual/okezone/AF)


latestnews

View Full Version