JAKARTA (voa-islam.com) - Orang-orang yang terdidik di perguruan tinggi, yang memiliki daya nalar yang kritis, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, dan 'commonsense' (akal sehat), pasti tidak akan memilih tokoh 'abal-abal' alis 'jadi-jadian', yang direkayasa oleh media phalangis, sekuler, dan liberal. Memilih dan mendukung Jokowi hanyalah sama dengan menyerahkan Indonesia kepada komprador asing.
Dalam debat tiga kali capres, pasti sudah dapat menilai dan menyimpulkan Jokowi memang tidak memiliki kepasitas, kemampuan, dan kelayakan menjadi presiden dan memimpin 250 juta rakyat Indonesia. Mahaswa 'emoh' menjadi pendukung Jokowi. Jokowi kelasnya hanyalah tukang 'blusukan', dan itu hanyalah pekerjaan Ketua RT, bukanlah seorang presiden atau pemimpin.
Jokowi masih lebih fasih burung 'beo' yang dapat dengan mudah menirukan tukang yang melatihnya. Sehingga, kalau tukang yang mengajari burung 'beo' dengan kata 'selamat pagi tuan', maka langsung burung 'beo' itu, sebentar sudah menirukan kata 'selamat pagi tuan'. Tetapi, Jokowi sudah dilatih dengan pelatih yang hebat-hebat dari berbagai ahli, dan memakan waktu panjang, kenyataannya Jokowi, tetapi tidak fasih berbicara, dan struktur kalimatnya kacau.
Anehnya, Jokowi kok mau dijadikan 'wayang' oleh para dalang yang mencalonkannya sebagai calon presiden. Memang, benar yang dikatakan JK, kalau Jokowi menjadi calon presiden, maka Indonesia akan hancur, tegas JK.
Karena melihat kondisi seperti itu, maka Divisi Penggalangan Suara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Andreas mengatakan ada sekitar 25 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus di Indonesia akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.
"Dua puluh lima BEM yang berasal dari BEM Seluruh Indonesia ataupun BEM Nusantara sudah siap memenangkan Prabowo-Hatta pada pilpres 9 Juli nanti," ujar Andreas, Jumat (27/6/2014).
"Para BEM ini memberi dukungannya dikarenakan visi misi dan program dari Prabowo-Hatta yang dapat membawa perubahan, serta keyakinan terhadap Prabowo-Hatta yang dapat menuntaskan agenda reformasi," imbuhnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan untuk Prabowo-Hatta, 25 BEM akan melakukan penggalangan suara. "Setelah mendeklarasikan dukungannya, 25 BEM ini akan menggalang suara mahasiswa dan masyarakat untuk memenangkan Prabowo-Hatta," tandasnya.
Jadi kasihan dan sangat menyedihkan kalau kalangan kampus dan mahasiswa sebagai insan yang terdidik memilih Jokowi, yang tidak layak memimpin rakyat dan bangsa Indonesia. (jj/dbs/voa-islam.com)