Jakarta (Voa-Islam) - Karena kekurangan jumlah pesawat terbang untuk mengangkut jamaah haji Indonesia tahun 1435H/2014 ini, Garuda Indonesia sebagaimana tahun-tahun sebelumnya terpaksa menyewa pesawat dari maskapai penerbangan asing untuk mengangkut jamaah haji Indonesia. Dari 11 pesawat yang akan digunakan, 9 diantaranya merupakan pesawat asing sewaan termasuk pilot dan co-pilotnya.
“Dari 11 yang akan digunakan untuk mengangkut jamaah haji tahun ini, Garuda Indonesia terpaksa menyewa 9 pesawat sedangkan 2 pesawat milik sendiri,” ujar Dirut Garuda Emrsyah Satar, seusai Penandatanganan Perjanjian Pengangkutan Udara Jamaah Haji dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Abdul Djamil dan General Manager Saudi Arabia Airlines, Samir al Hayat, di Kemenag Pusat, Kamis (26/6).
Menurutnya, pesawat tersebut merupakan pesawat terbaru bahkan ada yang diproduksi tahun 2012 lalu. Pesawat itu terdiri dari 6 Air Bus 33-300 (kapasitas 375), 4 Boeing 747 (kapasitas 455 seat) dan 1 Boeing 777 (kapasitas 440 seat).
“Proses tender pesawat dilaksanakan secara terbuka dan transparan serta diumumkan di media cetak nasional dan internasional. Kesebelas pesawat tersebut akan mengangkut 83.144 jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam 207 kloter dari 10 embarkasi,” ungkap Emirsyah Satar.
Mengenai berapa keuntungan Garuda yang didapat dari mengankut ribuan jamaah haji Indonesia, Emirsyah enggan menjelaskan karena itu merupakan rahasia perusahaan. Tetapi yang jelas, katanya, keuntungan pasti ada tetapi tidak besar karena ini berkaitan dengan ibadah.
Sementara itu Dirjen PHU Abdul Djamil menjelaskan, masa tinggal jamaah haji reguler di tanah suci dipersingkat 2 hari dari 41 hari tahun–tahun sebelumnya menjadi 39 hari tahun ini.
“Masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi tahun ini maksimal 39 hari dari tahun sebelumnya 41 hari. Sedangkan masa operasional hanya 28 hari dari tahun sebelumnya 30 hari,” ungkap Abdul Djamil.
Dikatakannya, pemberangkatan kloter pertama dimulai 1 September dan terakhir 28 September serta closing date 28 September. Sedangkan pelaksanaan Wuquf di Arafah pada Jum’at 3 Oktober dan pemulangan pertama pada 9 Oktober serta terakhir 5 Nopember 2014.
Menjawab pertanyaan Voa-Islam.Com mengapa hanya dua perusahaan penerbangan Garuda dan Saudia saja untuk mengangkut jamaah haji Indonesia,, Abdul Djamil menjelaskan karena memang hanya dua perusahaan itu yang mengajukannya penawaran dan memenuhi syarat syaratnnya.
Semetara itu dari 12 embarkansi haji di Indonesia, Garuda mengangkut 83.144 jamaah yang berasal dari embarkasi Aceh, Medan, Padang, Palembang , Jakarta (khususnya DKI dan Lampung), Solo, Banjarmasin , Balikpapan, Makassar dan Lombok. Sedangkan Saudia mengangkut 73.911 jamaah yang berasal dari embarkasi Batam dan Jakarta (khususnya Jawa Barat dan Banten).
“Jamaah haji hanya diperbolehkan membawa tas jinjing di kaper pesawat maksimal 7 kg dan tas koper di bagasi pesawat maksimal 32 kg demi keselamatan penerbangan dan akan disediakan air zam—zam sebanyak 5 liter,” ungkap Abdul Djamil. [Abdul Halim/Voa-Islam.Com]