View Full Version
Sabtu, 28 Jun 2014

Beda Antara Din Syamsudin, Amin Rais, Syafi'i Maarif Dengan Aktifis Muhammadiyah

JAKARTA (voa-islam.com) - Beda-beda tipis. Antara Ketua Umum Muhammadiyah dan yang juga Ketua MUI, Prof.Din Syamsudin, tentang pensikapan terhadap pilpres 2014. Din Syamsudin tidak berani dengan tegas dan terang-terangan mendukung Prabowo-Hatta, dan bahkan Tanwir Muhammadiyah di Banjarmasin keputusannya diambangkan.

Tetapi, kebalikan dari Din Syamsuddin, justeru Kongres aktivis muda Muhammadiyah, yang berlangsung tanggal 25-27 Juni 2014, berhasil menentukan sikap bersama terkait pemilihan presiden dan wakil presiden, di mana, hasilnya secara aklamasi mendukung Prabowo-Hatta.

Presidium Kongres, Djihadul Mubarok, menjelaskan, kongres ini dilakukan untuk merumuskan siapa yang akan didukung pada 9 Juli 2014 nanti.

Pengkajian juga dilakukan, berlandaskan keputusan Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, bulan lalu. Secara umum, Muhammadiyah merekomendasikan pemimpin ke depan religius, negarawan, berani dan tegas dalam mengambil keputusan, anti-korupsi dan berorientasi pada penyelamatan aset negara, mampu menjaga wibawa dan kedaulatan nasional, memiliki strategi perubahan pada kemajuan bangsa, dan berkomitmen pada aspirasi umat Islam.

"Secara khusus, pasangan Prabowo-Hatta dinilai pasangan yang paling mendekati tujuh karakter kepemimpinan nasional sebagaimana diamanatkan Tanwir Samarinda," kata Jihad, di kantor PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta, Jumat (27/6/2014).

Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini mengatakan, hasil analisa kongres memutuskan Prabowo-Hatta, karena dinilai independent. Bebas dari kepentingan asing yang selama ini ditakutkan.

"Di tangan mereka, harkat dan martabat bangsa Indonesia diyakini akan semakin diperhitungkan di tengah kompetisi yang semakin mengglobal," kata Jihad.

Adapun hasil Kongres Aktivis Muda Muhammadiyah, adalah sebagai berikut:

1). Kongres secara aklamasi menyatakan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan datang.

2). Kongres Aktivis Muda Muhammadiyah beserta jaringannya di seluruh Indonesia akan bekerja keras untuk mengajak dan meyakinkan masyarakat dalam rangka memenangkan pasangan Prabowo-Hatta.

3). Kongres Aktivis Muda Muhammadiyah akan segera melakukan langkah-langkah koordinatif dengan tim-tim pemenangan Prabowo-Hatta di seluruh segmen yang ada, baik di tingkat pusat maupun di daerah-daerah.

4). Kongres Aktivis Muda Muhammadiyah akan berupaya keras untuk menghentikan kampanye-kampanye hitam yang semakin hari semakin marak berkembang, terutama yang dialamatkan secara langsung kepada pasangan Prabowo-Hatta.

5). Kongres Aktivis Muda Muhammadiyah akan memanfaatkan seluruh potensi yang ada dalam rangka menjaga pelaksanaan pemilu agar berlangsung secara jujur, adil, aman, dan bermartabat.

6) Kongres Aktivis Muda Muhammadiyah sama sekali tidak mau menarik Muhammadiyah secara kelembagaan pada pusaran politik praktis.

Kongres menilai bahwa pilihan terhadap Prabowo-Hatta dapat dipertanggungjawabkan secara moral, intelektual, maupun spiritual. Amin Rais, Hatta, tak lain, mereka adalah para aktifis Muhammadiyah, dan sepanjang hidupnya telah digunakan membela persyarikatan. Kecuali Syafi'i Ma'arif yang memberikan dukungan kepada Jokowi, karena pikiran sudah sangat liberal.

Bahkan, Amin Rais mengambarkan pilpres 2014 ini, diibaratkan seperti 'Perang Badr'. Rasul Shallahu alaihi wassalam dengan para shahabat kembali ke Makkah memerangi kafir musyrik. Berlangsung di bulan Ramadhan. Dengan jumlah yang hanya 300 orang shahabat melawan 1000 pasukan kafir Qurays, dan Rasul dan shahabat menang. Karena ikhlas. (jj/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version