View Full Version
Sabtu, 28 Jun 2014

Goenawan Mohamad: Media Tak Harus Netral

JAKARTA (voa-islam.com) - Tempo menulis sang empunya, sastrawan dan jurnalis senior, Goenawan Mohamad yang menegaskan bahwa media dalam pemberitaannya tidak harus netral. Hal terpenting, dia mengatakan, pemberitaan media tidak untuk memfitnah.

"Bung Karno saat menulis di Pikiran Rakyat juga tidak netral," kata Goenawan saat memperingati Pemberedelan Tempo ke-20 di gedung Kebayoran Center, Jakarta, Selasa, 24 Juni 2014.

Menurut Goenawan, apabila media menyebarkan fitnah, yang dilukai adalah seluruh bangsa. "Yang dirusak tidak hanya manusia, tapi juga akal sehat dan kejujuran," kata pendiri majalah berita mingguan Tempo tersebut.

Dalam memihak pun, Goenawan melanjutkan, harus mempertimbangkan efektivitas pemihakan. "Kadang-kadang tergoda efek non-moral," ujarnya. Karena itu, menurut Goenawan, profesi jurnalis lebih berat ketimbang politikus lantaran bertanggung jawab atas kebenaran informasi kepada masyarakat.

"Kalau semua orang bisa dibayar untuk memfitnah, kerusakan sosial tak bisa dihindari," kata pendiri komunitas Salihara itu.

Menanggapi hal itu, Munarman SH membenarkan. Gunawan Mohamad 'Tempo' menyatakan media tak harus netral. Sastrawan dan jurnalis senior, Goenawan Mohamad, menegaskan bahwa media dalam pemberitaannya tidak harus netral. Hal terpenting, dia mengatakan, pemberitaan media tidak untuk memfitnah.

Media-media sekuler itu bohong itu omong kosong kalau mereka bilang tidak berpihak, jadi tidak ada media yang bebas dari keberpihakan. Bodoh kalo kalo kita dibodohi kita buta dengan dunia, fakta dan realitas.

"Media-media sekuler itu bohong itu omong kosong kalau mereka bilang tidak berpihak, jadi tidak ada media yang bebas dari keberpihakan. Bodoh kalo kalo kita dibodohi kita buta dengan dunia, fakta dan realitas. Mereka misinya anti islam." tegasnya lagi.

Jadi media massa adalah propaganda. Jadi ideologi mereka. Tak kan mungkin netral dan profesional. [adivammar/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version