View Full Version
Selasa, 01 Jul 2014

Sikapi Khilafah oleh ISIS, JAT Tawaqquf dan Akan Mengkaji Kesesuainnya dengan Hadits

JAKARTA (voa-islam.com) – Pasca dideklarasikannya Khilafah oleh mujahidin Daulah Islamiyah Iraq & Syam (ISIS) pada 1 Ramadhan 1435 H. kemarin, berbagai respon bermunculan. Tidak tertinggal jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang memiliki konsentrasi dalam dakwah dan jihad. Melalui juru bicaranya, Ustadz Ahmad Fatih, JAT bersikap tawaqquf dan akan terus mengkaji kesesuaian khilafah ini dengan hadits-hadits akhir zaman.

“Sikap JAT dalam hal ini masih mengkaji dan tawaquf. Kita tetap mengkaji bagaimana fenomena khilafah ini dengan hadits-hadits akhir zaman. Oleh sebab itu kita masih mengkaji tentang ISIS yang meleburkan diri menjadi khilafah saat ini,” kata Ustadz Ahmad Fatih, Senin (30/6/2014) sebagaimana yang ditulis panjimas.com.

Bagi JAT, lebih baik terlambat untuk berbaiat kepada khilafah dibandingkan kita terburu-buru.

“Dalam hal ini JAT bersikap tawaquf, kita beranggapan lebih baik terlambat untuk berbaiat kepada khilafah dibandingkan kita terburu-buru atau isti’jal dalam melakukan bai’at tapi keliru atau salah,” tututnya.

JAT akan mencermati dan melakukan kajian dengan seksama terkait deklarasi tersebut dan siap untuk mendukung bila sesuai dengan Nubuwah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

“Kita perlu mencermati secara seksama berdasarkan ilmu, berdasarkan nubuwah, hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi. Jika memang ini khilafah yang dijanjikan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, maka otomatis kita akan mendukung. Disamping itu perlu kajian dari para ulama, masyayikh dan asatidz lainnya,” jelasnya.

Perlu diketahui, sebelumnya telah tersebar berita bahwa salah satu anggota majelis Syari’ah JAT memberikan sinyal dukungan atas deklarasi Khilafah disampaikan oleh juru bicara resmi Daulah, Syaikh Abu Muhammad Al Adnani Asy Syami -hafizhahullah- dalam pernyataan yang dirilis muassasah Al-Furqan pada Ahad, 1 Ramadhan 1435 H kemarin.

“Umat Islam patut bersyukur dan berbahagia atas deklarasi khilafah Islamiyah tersebut,” tuturnya, Senin (30/06/2014).

Sementara anggota Majelis Syari’ah yang lain, Ustadz Fuad Al-Hazimi saat kami konfirmasi via telepon Senin (30/06/2014) kemarin siang menyatakan bahwa pernyataan anggota majelis Syariah JAT itu hanya pernyataan pribadi.

SikapJAT yang tidak tergesa-gesa ini mendapat apresiasi dari Ketua Forum Studi Sekte-Sekte Islam, Ustadz Anung Al Hamat

“Ana setuju dengan sebagian kalangan yang tidak tergesa-gesa menyikapi deklarasi tersebut. Karena memang kondisi mereka sedang berperang. Mari kita doakan mereka agar Allah membimbingnya ke jalan yang lurus dan terhindar dari kalangan yang menyimpang serta mereka menjadi teladan baik dalam kondisi perang, maupun damai,” tutupnya kepada Islampos, Senin (30/60/2014).

Menurut kandidat doctor Pendidikan Islam Universitas Ibnu Khaldun ini, jauh sebelum ISIS ada, deklarasi daulah atau khilafah sudah ada di Indonesia, hanya saja pada waktu itu tidak media yang mem-blow up secara besar-besaran.

“Jadi yang penting bagaimana aksi di lapangannya. Kalau hanya mengontrol wilayah dan menerapkan hudud, kelompok-kelompok lain seperti JN (Jabhah Nushrah) juga sudah menerapkan itu semua,” tegasnya kembali.

“Namun apakah JN dan kelompok-kelompok lain tersebut mendeklarasikan daulah atau khilafah?” imbuhnya.

“Dahulu, Thaliban dengan Imarah Islamiyahnya secara nyata memiliki sebuah negara. Negara ini mengontrol secara utuh Afghanistan dan memiliki duta-duta. Namun tidak ada paksaan kepada umat Islam untuk membaiat dan juga tidak memandang jamaah atau tandzim lain sebelah mata,” paparnya. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version