View Full Version
Rabu, 02 Jul 2014

Tingkatkan Kualitas Pengajar, Pondok Ngruki Adakan I'tikaf 20 Hari & Menghafal 15 Juz

SURAKARTA (voa-islam.com) – Untuk meningkatkan kualitas para Asatidz, Pondok Pesatren Al-Mukmin, Ngruqi, Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah menyelenggarakan program I’tikaf selama 20 hari untuk para pengajar (Asatidz). Rencananya, program ini mentargetkan hafalan 20 Juz Al-Qur'an.

“Kami di bulan puasa ini juga mempunyai program iktikaf selama 20 hari, dengan target para ustadz bisa menghafal 15 juz, semoga program ini bisa sukses dan menjadi motivasi amal,” tutur direktur Pondok Pesantren Al-Mukmin, KH Wahyudin kepada Voa-Islam saat berkunjung ke Ma’had Al-Mukmin, Ahad (8/06/2014).

Ketua pelaksana program iktikaf 20 hari, Ustadz Zahrudin Fanani, MA. menjelaskan bahwa i’tikaf ini akan dimulai dari tanggal 9 - 29 Ramadhan, bertepatan dengan 7 -27 Juli 2014. Tempat yang dipilih adalah masjid Fauziah, komplek Utama Ma’had Al-Mukmin.

Pada awalnya program I’tikaf dengan hafalan 15 Juz ini di peruntukan para Ustadz saja. Kemudian karena ada para santri yang mendengar, sebagian santri mencoba usul untuk ikut. “Kami sebagai panitianya mempertimbangkan dan memperbolehkan ikut,’tutur Ustadz Fanani menambahkkan.

Ustadz asal Magelang ini sangat optimis bahwa program ini akan berjalan sukses. “Kami Optimis bisa, insya Allah akan bisa menggapai target. Dan idealismenya bisa,” tuturnya.

Menurut bapak dua anak ini, panitia menetapkan 4 syarat agar peserta mampu mencapi target hafalan 15 Juz dalam 20 hari. Pertama, dia harus memutus sementara dengan hubungan masalah dunia selama menjalani program ini. Kedua, dia harus beriktikaf di dalam masjid selama 20 hari. Ketiga, dia harus fokus dengan kondisi dan waktu; dia harus konsrentasi dengan Al-Qur'an. Keempat sebagai landas yang paling utama adalah keikhlasan dalam menghafalkan Al-Qur'an.

Ustad Muzayin, salah seorang sesepuh Ma’had Ngruki, menasehatkan “untuk bisa menghafal Al-Qur'an dengan sukses, minimal ada dua cara penting. Pertama, doa kepada Allah. Kedua adalah punya semangat yang tinggi. Dua cara ini insya Allah cukup untuk modal awal memulai tahfidz Al-Qur'an.” [PurWD/protonema/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version