View Full Version
Jum'at, 04 Jul 2014

Mengapa Massa PDIP dan Pendukung Jokowi Menyerbu TV One?

JAKARTA (voa-islam.com) - Cara-cara intimidasi dengan menggerakan massa persis di zaman ‘Orla’ dilakukan oleh pendukung Jokowi. Ratusan kader dan simpatisan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mendatangi dan bertindak arogan dengan menyegel kantor TvOne, di Jl Kenari, Perumahan Timoho.

Massa PDI Perjuangan (PDIP) yang sekaligus sebagai simpatisan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) bertindak anarkis. Mereka menyegel secara sepihak kantor tvOne Yogyakarta.

Selain menyegel dengan menggunakan bambu yang melintang, para simpatisan itu pun mencoret-coret tembok dan kaca kantor pemberitaan tersebut dengan menggunakan cat semprot berwarna merah. Terdapat coretan dengan bahasa kasar dan binatang.

"Jokowi bukan kader PKI, JKW-JK, tvOne anjing, dan sebagainya," begitu tulisan dalam coretan di kantor tvOne.

Tindakan tersebut tentu sangat disayangkan. Mengingat, pasangan Jokowi-JK yang diusung PDIP itu menyerukan Revolusi Mental. Lantas, apakah tindakan anarkis sebagai Revolusi Mental yang diserukan pasangan capres-cawapres nomor urut dua itu?

Sampai berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi tersebut. Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan (PDIP) dikabarkan menyiapkan kadernya untuk mengepung stasiun televisi TvOne.

Dalam pesan singkat yang beredar dan disebut-sebut berasal dari Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, instruksi ini karena stasiun Tv milik Ketum Golkar Aburizal Bakrie ini, dianggap memfitnah Megawati dan PDIP. Berikut isi pesan yang beredar:

"Fitnah sdh pada situasi krItis seolah PDI PERJUANGAN mengusung kader PKI. PDIP kawan PKI maka PDIP musuh AD di dmk "berita TVone" : -sikap saya sbg sekjen Partai-anggota kader PDI PERJUANGAN segera kami 'SIAGA SATU' disiapkan segera mengepung studio TVone- surat Ijin ke Polda Metro km siapkan. Partai minta pertanggung jawaban Bukti siapa nama anggota PKI yg diberitakan TvOne tsb--ini menyangkut Harga diri Kehormatan Partai dan Ibu Megawati Soekarnoputri yg dilecehkan oleh beritaTvONE-- (TjahjoKumolo-sekjen PDIPERJ)---disiagakan/dikonsolidasikan seluruh kader--sambil menunggu perintah Lanjut !," begitu isi SMS yang disebut-sebut berasal dari Tjahjo kepada seluruh kader PDIP.

Dibagian lain, hal yang sama dilakukan Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Jakarta, mendatangi kantor TV One di Jalan Rawa Terate II No.2. Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Rabu (2/7/2014).

Puluhan orang itu datang ke kantor TV One sekitar pukul 23.00 WIB, dengan menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat. Massa Repdem itu kemudian menggelar unjuk rasa dan berorasi mengprotes salah satu pemberitaan di TV One yang dianggap menyinggung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Berdasarkan keterangan salah seorang karyawan disana, hingga saat ini massa masih melakukan orasi. Massa juga mengancam akan menggelar aksi lebih besar Kamis besok.

Saat ini, petugas kepolisian juga sudah melakukan penjagaan di sekitar lokasi.

Sebelumnya diberitakan, DPP PDI Perjuangan (PDIP) dikabarkan menyiapkan kadernya untuk mengepung stasiun televisi TvOne. Dalam pesan singkat dari Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yang beredar, instruksi ini karena stasiun Tv milik Ketum Golkar Aburizal Bakrie ini, dianggap memfitnah Megawati dan PDIP. 

"Warning saja dulu! Kita hrs taat aturan perlu ijin dan pengawalan Polri-kalau turun kejalan-surat resmi protes ditayangan dulu-jgn samoai niat baik disusupi pihak III-kehormatan harga diri Partai jg dilecehkan-trims," kata Tjahjo melalui pesan BlackBerry Masengger kepada Inilah.com, Rabu (2/7/2014).

Mengapa PDIP dan pendukung Jokowi harus marah kepada TVOne? Sedangkan MetroTV, Kompas, dan Tempo, menghujat Prabowo-Hatta dengan berbagai laporan, yang sangat luar biasa. PDIP dan pendukung Jokowi, yang sangat marah dengan TVOne, tak layak.

Apakah ini awal 'chaos' menjelang piplres, karena berdasarkan berbagai survei Jokowi kalah. Romo Franz Magnis sudah mengeluarkan pernyataan Jokowi kalah akan 'chaos'. (jj/dbs/voa-islam.com)

#pemilu2014


latestnews

View Full Version