View Full Version
Kamis, 10 Jul 2014

Aa Gym : Karikatur Jakarta Post Sangat Melukai Hati, Penghinaan Amat Keji

BANDUNG (voa-islam.com) - "Capres dihina, ngamuk. Giliran Allah & Rasul dihina, biasa aja. Nama Allah disetarakan dengan tengkorak dan bajak laut, itu jelas-jelas sengaja! #JakartaPost" demikian beragam reaksi dari masyarakat di media sosial.

Menanggapi gelombang protes atas penanyangan karikatur penghinaan Islam di The Jakarta Post terus bergulir. Sikap tegas kali ini datang dari dai kondang, KH Abdullah Gymnastiar atau biasa disapa Aa Gym.

Aa Gym mengatakan karikatur menghina Islam yang ditayangkan harian The Jakarta Post adalah perbuatan keji.

“Karikatur Jakarta Post (3/7) ini sangat melukai hati, adalah penghinaan amat keji. Demi Alloh saya tidak rela,” demikian pernyataan Aa Gym yang dikutip hidayatullah.com dari fans page Facebook KH Abdullah Gymanstiar, Selasa (8/7/2014) pagi.

Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat ini melanjutkan, “Bila diri ini dihina tak jadi masalah tapi bila Alloh SWT dan Rosulullohu ‘alaihi wasallam dihina, harus dituntut pertanggungjawabannya.”

Aa Gym menghimbau, walau hati mendidih kaum muslimin jangan bertindak anarkis menyikapi penghinaan ini.

“Kita laporkan dan pastikan tak ada penghinaan keji seperti ini lagi,” tulis Aa Gym.*

The Jakarta Post Hina Islam, Forgiven Not Forgotten

The Jakarta Post kini menanggung akibatnya karena menayangkan karikatur yang melecehkan kata LAA ILAHA ILALLAH. Inilah wajah media yang didirikan oleh Ali Murtopo dan Sofyan Wanandi ini, sekam yang membara amat dalam kebenciannya pada umat Islam dan menistakan ALLAH, Rasul dan Muhammad dalam siluet tengkorak bajak laut.

Melalui situs thejakartapost.com pada hari Senin 7 Juli 2014 yang dirilis pukul 11:50 siang tadi, pihak redaksi The Jakarta Post memuat tulisan yang berjudul “Apology” (permintaan maaf, red).

“Kami sungguh-sungguh meminta maaf dan menarik kembali kartun editorial yang dicetak pada halaman 7, edisi  3 Juli 2014 dari surat kabar The Jakarta Post.

Kartun tersebut berisi simbolisme agama yang mungkin telah menyinggung sebagian orang.

The Post menyesalkan adanya kesalahan dalam keputusan itu, yang sama sekali tidak dimaksudkan untuk memfitnah atau tidak menghormati agama apapun,” demikian tulis The Jakarta Post.

Karikatur pelecehan terhadap lafadz Allah dan Rasulullah ini diduga dibuat oleh Stephane Peray berwarganegara Perancis.

Inilah fakta sesungguhnya makar jaringan Palmerah yang didirikan oleh Ali Moertopo dan Sofyan Wanandi ini. Mereka bisa meminta maaf, tapi akan bisa dilupakan begitu saja dalam hati umat Islam.

"forgiven, not forgotten."[wahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version