PERNYATAAN SIKAP
GERAKAN MAHASISWA PEMBEBASAN
“Lawan Zionis Israel dengan Jihad dan Khilafah”
Kembali Zionis Israel membantai kaum muslim di Gaza-Palestina, serangkaian serangan biadab yang dilancarkan oleh pesawat tempur Israel di berbagai titik di Jalur Gaza. jumlah syuhada yang syahid sedikitnya 61 orang, 45 di antaranya adalah warga sipil, termasuk 12 anak-anak berusia di bawah 18 tahun dan lebih dari 340 orang yang mengalami luka-luka terhitung sejak serangan Israel pada Senin (07/07/14). Korban kemungkinan akan terus bertambah bila serangan Israel itu berlanjut. Sejauh ini belum terlihat ada upaya nyata dari dunia Islam untuk menghentikan agresi militer ini. Hal yang dilakukan baru sebatas retorika kutukan atau persiapan untuk pengiriman bahan makanan, obat-obatan, peralatan dan tenaga medis. Itu pun, seperti yang sudah-sudah, belum tentu bisa lancar masuk ke wilayah Gaza karena terhambat di perbatasan atau sengaja dihalang-halangi Israel. Akibatnya, korban lama tidak segera mendapat pertolongan secara semestinya, sementara korban baru terus berjatuhan.
Di sisi lain negeri-negeri kaum muslim hanya sebatas beretorika dengan mengeluarkan kata kecaman, termasuk negeri muslim terbesar, Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, Kamis 10 Juli 2014 menyatakan, "Indonesia mengecam aksi militer Israel di Gaza; suatu tindakan yang telah menimbulkan banyak korban sipil yang tidak berdosa di kalangan Palestina dan menciptakan hambatan baru bagi kondisi yang kondusif terhadap proses perdamaian Palestina-Israel,". Sikap tersebut sesungguhnya menunjukan bahwa Indonesia sebagai negeri muslim hanya sedang beretorika sambil berharap pada PBB. Padahal ribuan kali kecaman, 60 kali lebih resolusi PBB, dan berbagai upaya diplomasi tak sedikitpun menghentikan kebiadaban Israel.
Oleh karena maka kami Gerakan Mahasiwa Pembebasan yang merupakan bagian dari umat menyatakan sikap:
Pengurus Daerah
Gerakan Mahasiswa Pembebasan
(Bambang Pranoto Bayu Aji)