SOLO (voa-islam.com) - Pasukan Zionis Israel kembali menggempur jalur Gaza wilayah perbatasan antara Israel dan Palestina, Korban berjatuhan begitu banyaknya,sungguh sebuah tragedi di bulan suci Ramadhan.
Semua mata dan perhatian tertuju pada peristiwa berdarah di Gaza, karena korban dari anak kecil, wanita, dan orang tua sampai hancurnya bangunan sudah tidak terelakan lagi.
Di saat Negara Negara berbasis muslim seperti Arab Saudi, Aljazaer, Jordania dan negara anggota OKI masih belum menentukan sikap yang jelas. Muncul sikap tegas dari Iran, gerakan sayap militer Syiah Hisbullah di Lebanon yang dengan lantang mengutuk tindakan Israel.
Hal inilah yang perlu diwaspadai, karena mereka mencoba mencari perhatian umat islam dunia, agar mereka terlihat bak pahlawan di tengah penderiitaan yang terus dinanti.
Pengamat Politik Syiah, Ustadz Tengku Azhar,LC, dalam Tabligh akbar di Masjid Istiqomah Penumping, Surakarta, Sabtu (12/7/2014) kemarin, mengingatkan kepada umat islam untuk waspada dengan gaya dan karakter kaum syiah yang terus mencoba mencari perhatian umat Islam dunia agar kaum. syiah terlihat bak super hero di hadapan umat islam.
Ustadz kelahiran serambi Mekkah ini memaparkan cara dan trik kaum syiah dalam menarik simpatik umat Islam, seolah kelompok Syi’ah peduli dengan permasalahan Palestina.
“Palestina Membara, Syi’ah cari Muka. Sesuai dengan kebiasan Syi’ah untuk mencari simpati kaum Ahlussunnah, khususnya di Indonesia. Isu Palestina adalah salah satu isu penting yang terus di glindingkan oleh Syi’ah untuk menipu dunia islam dan kaum muslimin. Mereka (pengikut syi’ah-red) menetapkan hari Jum’at terakhir bulan Ramadhan sebagai hari Al Quds atau hari Tahrir Alquds.”
Bukan hanya itu, Ustadz yang aktif meneliti kesesatan Syiah ini juga mengabarkan, data-data realita perkembangan dan cara penganut syi’ah mencari simpati kaum muslimin di Indonesia. “Mereka (syi’ah-red) mendirikan beberapa lembaga kemanusiaan salah satunya adalah VOP (Voice Of Palestine),” tambahnya.
“Tokohnya yang bernama Ir. Mujtahed Haseem, berasal dari Simo, Boyolali, Alumnus MA Al-Islam, Jamsaren, terus melanjutkan ke UI dan kemudian melanjutkan ke QUM Iran. Dahulu keluarga besar Mujtahed Haseem adalah Ahlussunnah, pengikut Muhammadiyah, akan tetapi setelah dia pulang dari QUUM Iran hampir semua keluarganya masuk ke agama syi’ah dan aktif mendakwahkan ajaran Syi’ah di Simo Boyolali,” paparnya sambil memperlihatkan video aksi solidaritas VOP.
Ustadz yang kini berdomisili di kota Solo ini juga mengkritik acara airmata di TV ONE, “Salah satu tokoh yang seakan-akan menjadi pahlawan adalah dr. Joserizal Mer-C. Dia mendadak Tampil di TV One, Membeberkan Data Kejahatan Zionist Terhadap Palestina. Dan Photo Seorang Anak Syiah Tampil di TV One. Ada apa dengan Joserizal? Apakah ini tidak di sengaja atau memang ada udang di balik batu?” Tegasnya saat mengomentari tayangan “Air Mata Palestina “ di TV One yang menampakkan gambar seorang anak kecil memakai ikat kepala yang bertuliskan Yaa Husain.
Bahkan beliau mempertanyakan sikap tokoh MER-C itu dengan lantang, “Tanyakan Kepada dr. Joserizal dan Mer-C nya, Kemanakah Dirinya Ketika Ratusan Ribu Kaum Muslimin Suriah dibantai secara keji oleh syiah Laknatullah ‘Alaihim??Ada Apa Dengan dr. Joserizal dan Mer-C nya?Tanyakan kepadanya, mengapa anak Syiah yang tampil di Air Mata Palestina, Bukankah yang dibantai adalah anak-anak Ahlussunnah?” tambahnya
Semangat menggalang kepedulian terhadap saudara muslim Gaza Paletina jangan sampai membuat kita tertipu dengan trik kaum Syiah dalam mencari perhatian. [PurWD/Nabhan/voa-islam]